Mohon tunggu...
Abdur Rauf
Abdur Rauf Mohon Tunggu... Dosen - Dosen STIQ Kepulauan Riau

Aku berkarya, maka aku ada.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Tenanglah, Ada Allah!

1 Januari 2025   21:05 Diperbarui: 1 Januari 2025   21:05 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Putus Harapan (Sumber: Meta AI)

Tak perlu khawatir atas cobaan yang menimpamu. Tenanglah, ada Allah. Kamu tak sendiri. Yakinlah, ada Allah. Cobaan yang menerpamu adalah pertanda Allah ingin mendekapmu.

Mendekatlah kepada-Nya. Rasakan kehadiran-Nya. Niscaya dirimu akan tenang. Tak ada ketenangan, selain dalam dekapan Allah.

Ingatkah kamu ketika Nabi dan sahabatnya, Abu Bakar, berupaya mencari tempat berlindung kala dikejar musuhnya?

Akhirnya, Nabi dan Abu Bakar bersembunyi di dalam sebuah gua. Lalu Abu Bakar merasa khawatir, seandainya musuh mengetahui keberadaan mereka.

Tentu yang demikian itu akan mengancam keselamatan jiwa mereka. Melihat kondisi sahabatnya yang sedang resah dan gelisah itu, seketika Nabi menenangkan, "La tahzan, innalllaha ma'ana". Mendengar itu, Abu Bakar pun merasa tenang.

Adagium Qur'ani: "La tahzan, innallaha ma'ana", seakan-akan membius Abu Bakar. Benar-benar menenangkannya. Mereka merasa aman adalah karena yakin bahwa Allah, Sang Penyelamat, selalu bersamanya.

Akhirnya, mereka pun selamat dari kejaran musuh itu. Peristiwa ini menjadi pelajaran penting, bahwa sesulit apa pun posisi dan kondisimu, yakin dan tenanglah, Allah membersamaimu. Allah akan menolongmu.

Orang beriman, tidak merasa takut dan khawatir. Mereka yakin, tak ada seorang pun yang dapat mendatangkan bahaya, kecuali atas kehendak-Nya.

Oleh sebab itu, jiwanya senantiasa diliputi ketenangan. Keimanan mereka kepada Allah bukanlah iman yang palsu. Iman mereka tidak hanya sebatas lisan. Tetapi, iman mereka sudah dinyatakan sejak dari hati, lalu sampai ke lisan, dan dibuktikan dengan amal perbuatan. Itulah karakter Mukmin yang sejati.

Oleh sebab itu, jika engkau mengaku beriman, maka tak perlu khawatir dan bersedih. Allah akan selalu bersama mereka yang teguh keimanannya.

Maka, teguhkanlah imanmu, kokohkanlah imanmu. Yakinlah, sekali-kali Allah tidak akan meninggalkanmu. Atas apa pun yang menimpamu, kuatkalah kesabaranmu.

Bersabarlah dengan kesabaran terindah. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar. "Innallaha ma'a ash-shabirin".

Tahukah kamu karakter Mukmin? Orang Mukmin, apabila dianugerahkan nikmat ia bersyukur. Sementara apabila ditimpa kesulitan dan musibah ia bersabar. Itulah dua senjata besar orang mukmin: syukur dan sabar.

Allah telah berjanji, jika kamu bersyukur, maka akan ditambahkan nikmat lagi. Sebaliknya, jika kamu kufur, maka azab yang diterima. Mau diberi nikmat atau azab?

Maka, bersyukurlah agar terhindar dari azab. Orang yang sabar pun demikian. Allah telah berjanji, jika kamu bersabar, rahmat-Nya akan turun kepadamu. Maka, kamu tergolong bersama orang-orang yang beruntung.

Sekarang, bangkitlah! Jangan mudah menyerah, apalagi berputus asa, tidak baik. Ketahuilah, hanya orang-orang kafir sajalah yang mudah berputus asa.

Orang beriman selalu memandang optimis kehidupan. Orang beriman selalu memiliki harapan. Maka, kamu harus punya harapan dan optimis. Asal kamu senantiasa berbuat baik dan tidak melakukan perbuatan maksiat, insyaAllah, Allah akan selalu dan terus bersamamu.

 Tenanglah, ada Allah! Yakinlah, ada Allah! Bismillahi tawakkaltu 'alallah. La hawla wa la quwwata illa billah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun