Tak perlu khawatir atas cobaan yang menimpamu. Tenanglah, ada Allah. Kamu tak sendiri. Yakinlah, ada Allah. Cobaan yang menerpamu adalah pertanda Allah ingin mendekapmu.
Mendekatlah kepada-Nya. Rasakan kehadiran-Nya. Niscaya dirimu akan tenang. Tak ada ketenangan, selain dalam dekapan Allah.
Ingatkah kamu ketika Nabi dan sahabatnya, Abu Bakar, berupaya mencari tempat berlindung kala dikejar musuhnya?
Akhirnya, Nabi dan Abu Bakar bersembunyi di dalam sebuah gua. Lalu Abu Bakar merasa khawatir, seandainya musuh mengetahui keberadaan mereka.
Tentu yang demikian itu akan mengancam keselamatan jiwa mereka. Melihat kondisi sahabatnya yang sedang resah dan gelisah itu, seketika Nabi menenangkan, "La tahzan, innalllaha ma'ana". Mendengar itu, Abu Bakar pun merasa tenang.
Adagium Qur'ani: "La tahzan, innallaha ma'ana", seakan-akan membius Abu Bakar. Benar-benar menenangkannya. Mereka merasa aman adalah karena yakin bahwa Allah, Sang Penyelamat, selalu bersamanya.
Akhirnya, mereka pun selamat dari kejaran musuh itu. Peristiwa ini menjadi pelajaran penting, bahwa sesulit apa pun posisi dan kondisimu, yakin dan tenanglah, Allah membersamaimu. Allah akan menolongmu.
Orang beriman, tidak merasa takut dan khawatir. Mereka yakin, tak ada seorang pun yang dapat mendatangkan bahaya, kecuali atas kehendak-Nya.
Oleh sebab itu, jiwanya senantiasa diliputi ketenangan. Keimanan mereka kepada Allah bukanlah iman yang palsu. Iman mereka tidak hanya sebatas lisan. Tetapi, iman mereka sudah dinyatakan sejak dari hati, lalu sampai ke lisan, dan dibuktikan dengan amal perbuatan. Itulah karakter Mukmin yang sejati.
Oleh sebab itu, jika engkau mengaku beriman, maka tak perlu khawatir dan bersedih. Allah akan selalu bersama mereka yang teguh keimanannya.