Dan Allah membenci mereka yang melakukan perbuatan maksiat dan dosa itu, bahkan dalam kasus tertentu Allah murka dan melaknat mereka.
Maka, kita perlu berhati-hati dan mawas diri agar tidak tergolong ke dalam kelompok yang dibenci, dimurkai, dan dilaknat-Nya.
Di samping itu, kita perlu juga tafakur diri, sudahkah kemuliaan sifat-sifat Allah itu terinternalisasi dalam diri kita?Â
Kadang-kadang hidup kita ini kurang tafakurnya sehingga merasa diri sempurna, perfect, bersih dari dosa, dan sejenisnya.
Maka, orang yang nggak pernah bertafakur, hidupnya begitu-begitu saja, nggak ada peningkatan dalam hal kualitas diri. Oleh sebab itu, ada di antara ulama berkata bahwa bertafakur semalam lebih baik daripada ibadah seribu tahun.
Atau yang senada dengan itu, ada juga ulama berkata bahwa bertafakur sesaat lebih dicintainya daripada ibadah semalam suntuk. Hal itu menunjukkan betapa pentingnya bertafakur. Bertafakurlah!
Agar kualitas diri dan hidup kita meningkat, maka penting kita memperhatikan, merenungi, dan mentadaburi Al-Qur'an surat ke-59, QS. Al-Hasyr, ayat 18.
Allah mengingatkan kita supaya memperhatikan perbekalan kita untuk menghadapi hari esok. Sebagaimana Dia berfirman:
"Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap orang memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah. Sungguh, Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan."
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H