Orang yang berbuat baik kadangkala justru menjadi buah bibir orang. Kita berbuat baik, dikatakanlah sebagai hendak mencari perhatian orang atau pamer bahwa kita ini orang baik, dan sebagainya.
Dalam kondisi yang demikian itu, jika nggak ada sabar dalam diri kita, maka akan mudah terpancing emosi.
Oleh sebab itu, Al-Qur'an juga mengingatkan apabila kita dihadapkan dengan orang-orang yang senang mencibir atau mencemooh, maka ucapkanlah, "Salam" (QS. 25: 64).
Artinya, jangan ambil pusing dengan ucapan mereka, tetap jalan terus, kalau perlu balaslah dengan ucapan-ucapan yang mengandung keselamatan dan kedamaian. Kita ini hendak berbuat baik, bukan mencari musuh.
Maka, kalau kita terpancing dengan ucapan atau perkataan-perkataan mereka, lalu kita berbuat pula dengan hal serupa, maka apa bedanya kita dengan mereka? Sama saja. Sama-sama jahil.
Maka, bersabarlah. Tetaplah berbuat baik. Walaupun kebaikan kita nggak dipandang atau nggak dihargai orang, maka jangan bersedih.
Kita berbuat baik bukan karena mencari penilaian manusia. Tapi, yang kita cari adalah keridhaan Allah.
Oleh sebab itu, berbuat baik karena Allah nggak akan pernah mengecewakan kita. Justru dengan niat lillah itulah kebaikan kita akan terus tercatat di sisi Allah dan dibalas dengan pahala yang tak terkira. Sebab, Allah sangat mencintai orang-orang yang berbuat kebajikan.
Agar hari-hari kita semakin berkualitas, maka jangan lewati ia dengan kemalasan. Malas akan menghancurkan harapan dan cita-cita kita.
Sebab, nggak ada kata malas di dalam kamus orang-orang sukses. Jangan lelah berbuat baik. Perbuatan yang baik akan membentuk pribadi dan karakter yang baik.
Perbuatan yang baik akan selalu membekas, baik bagi diri sendiri maupun orang lain.