"Kamu tak akan mendapati kaum yang beriman pada Allah dan hari akhirat, saling berkasih-sayang dengan orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya, sekalipun orang-orang itu bapak-bapak, atau anak-anak atau saudara-saudara ataupun keluarga mereka." (QS. Al Mujadilah: 22).
Dan uda jelas pada Ayat ini menunjukkan bahwa konsekuensi dari hamba yang beriman yaitu mencintai orang yang beriman dan loyal padanya, juga benci pada orang yang tidak beriman dan menjadi musuh Allah dan Rasul-Nya walau itu adalah kerabat dekat.Â
Berarti bentuk dukungan apa pun pada agama dan perayaan kerabat yang kafir tidak dibolehkan. Maka termasuk bentuk dukungan yang tidak boleh disini itu menghadiri perayaan kafir kayak perayaan natal.
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam pernah bersabda :
"Barang siapa yang menyerupai suatu kaum, maka dia termasuk bagian dari kaum tersebut". [HR Imam Ahmad dalam Musnadnya, 2/50, 92].
Orang yang melakukan hal ini,dihukumi  dosa nih. Gak peduli dia ngelakuinnya karena pura-pura, suka, malu, atau alasan lain. Semua itu masuk kategori dukungan terlarang dalam aturan agama dan bikin mereka makin yakin serta bangga sama keyakinan mereka.
Kita semua berdo'a memohon kepada Allah Azza wa Jalla agar kaum muslimin mulia dengan agamanya, memberikan keteguhan hati dalam agama-Nya, serta menolong kaum muslimin dalam mengalahkan musuh-musuhnya. Sesungguhnya Ia Maha kuat dan Maha perkasa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H