Skandal Laporan Keuangan dan IPO yang Gagal
Di sisi lain, ada startup yang berencana IPO tetapi tersandung skandal sebelum sempat melantai. eFishery, salah satu startup agritech terkemuka di Indonesia, baru-baru ini menghadapi dugaan pemalsuan laporan keuangan yang dilakukan oleh mantan CEO-nya. Kejadian ini menggagalkan potensi IPO mereka dan merusak kepercayaan investor.
Masalah laporan keuangan yang tidak transparan menjadi red flag utama bagi regulator dan calon investor, karena menunjukkan bahwa perusahaan mungkin tidak memiliki fundamental bisnis yang kuat. Kasus ini juga menjadi peringatan bahwa tidak semua startup yang mencapai valuasi tinggi benar-benar memiliki bisnis yang sehat dan berkelanjutan.
Lock-Up Period dan Strategi Pemegang Saham Besar
Setelah IPO, biasanya ada lock-up period, di mana pemegang saham besar tidak boleh menjual saham mereka dalam periode tertentu. Begitu periode ini berakhir, banyak investor awal dan pemilik startup langsung menjual saham mereka dalam jumlah besar, menyebabkan harga saham turun drastis.
Pemanfaatan Dana IPO, Ekspansi atau Keuntungan Pribadi?
Alih-alih digunakan untuk ekspansi bisnis, dana IPO sering kali digunakan untuk membayar utang lama, meningkatkan gaji eksekutif, atau bahkan bonus bagi manajemen.. Ini adalah bentuk pemanfaatan legal dari dana publik, tetapi secara etika dapat dianggap sebagai strategi "menyelamatkan diri" dari bisnis yang belum menghasilkan profitabilitas.
Beberapa startup mengalami penurunan performa setelah para pendirinya keluar pasca-IPO. Ini terjadi karena visi perusahaan mulai berubah, manajemen baru lebih fokus pada kepentingan pemegang saham jangka pendek, dan semangat inovasi berkurang.
Fenomena IPO startup di Indonesia menunjukkan dua realitas berbeda, bagi startup dengan strategi bisnis yang kuat, IPO adalah peluang untuk tumbuh dan berkembang. Namun, bagi startup yang hanya berfokus pada valuasi dan pendanaan, IPO bisa menjadi perangkap tersembunyi bagi investor, sementara pemegang saham awal keluar dengan keuntungan besar.
Untuk menghindari jebakan IPO yang hanya menguntungkan segelintir orang, investor perlu melakukan analisis mendalam terhadap laporan keuangan, model bisnis, dan strategi jangka panjang startup yang akan IPO.Â
Transparansi, inovasi berkelanjutan, dan tata kelola perusahaan yang baik adalah faktor yang akan menentukan apakah sebuah startup benar-benar bisa bertahan di pasar saham atau hanya menjadi "putri cantik yang menggoda tetapi berujung kekecewaan".