Filosofi sederhana ini sudah menjadi panduan hidup kami di masa sulit. Sabun colek saja sudah dianggap cukup mewah untuk cuci muka. Perawatan kulit? Tidak ada. Paling mentok, masker alami dari lumpur sawah.
Tapi sekarang, dunia sudah berubah drastis. Para pria rela mengeluarkan uang lebih banyak untuk skincare daripada untuk belanja sembako. Kalau mbok saya tahu, mungkin beliau akan menggeleng-geleng sambil berkata, "Yoh, lee... mendingan duitmu buat beli tempe daripada buat masker lumpur. Tempe itu sehat, lho!" Saya jadi bertanya-tanya, apakah kita sudah terlalu jauh meninggalkan filosofi hidup mbok saya?
Potong Rambut, dari Asgar ke Barber Shop Modern
Potong rambut adalah salah satu ritual penting dalam dunia kegantengan. Zaman dulu, pilihan saya sederhana, model asgar alias "asal garap." Bonusnya adalah pijatan kepala yang lebih panjang daripada proses potong rambut itu sendiri. Hasilnya? Tidak pernah mengecewakan, walau kadang sedikit miring. Tapi, siapa peduli? Yang penting murah, nyaman, dan bikin bahagia.
Anak-anak saya, di sisi lain, hidup di era barber shop modern. Mereka lebih suka yang serba digital. Pendaftaran harus lewat aplikasi, dan jangan lupa ada foto before-after yang akan dipajang di media sosial. Harga? Jangan ditanya. Saya sering heran, kenapa mereka rela bayar mahal untuk potongan rambut yang hasilnya mirip pemain bola yang kebanyakan followers?Â
Kalau saya tanya, jawabannya selalu sama. "Yah, Pak, ini biar keren dong. Gaya zaman now!" Padahal, buat saya, keren itu sederhana. Rambut rapi, kepala adem setelah dipijat, dan dompet tetap tebal.
Barber shop modern memang menawarkan pengalaman berbeda. Mereka menyediakan layanan yang katanya premium, lengkap dengan aroma terapi, musik jazz, dan kursi yang bisa diatur seperti di bioskop Premierre. Tapi, apakah itu benar-benar perlu? Kadang saya rindu dengan tukang cukur zaman dulu yang lebih fokus pada potong rambut daripada gimmick.
Klinik Kegantengan, Kebutuhan atau Tren?
Melihat perkembangan ini, saya jadi berpikir, mungkin memang sudah waktunya ada klinik kegantengan di samping klinik kecantikan. Bayangkan, sebuah tempat di mana para pria bisa merawat diri tanpa harus merasa canggung. Klinik ini bisa menawarkan paket lengkap, mulai dari perawatan wajah dengan aroma kopi hingga program olahraga kilat yang hasilnya nyata tanpa drama.
Misalnya, ada Paket Wajah Macho. Perawatan wajah yang maskulinnya tidak diragukan, menggunakan scrub berbahan pasir pantai dan masker kopi hitam. Atau Gym untuk Otot Kilat, di mana pelatihnya ramah dan playlist-nya penuh dengan musik rock klasik.Â
Lalu ada Konsultasi Gaya Hidup, di mana pria bisa belajar tampil keren tanpa harus jadi korban fashion influencer. Dan tentu saja, Layanan Rambut Komplit, yang menggabungkan potong rambut dengan pijatan ala barber klasik. Semua ini dirancang untuk membuat pria merasa nyaman dengan dirinya sendiri.