Mohon tunggu...
Abdul Wahid Azar
Abdul Wahid Azar Mohon Tunggu... Wiraswasta - Praktisi Bisnis

Menulis subtansi kehidupan, Jujur pada realitas

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Badan Bank Tanah, Harapan baru di Tengah Tantangan Agraria

7 Januari 2025   06:33 Diperbarui: 7 Januari 2025   06:33 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pejabat Badan Bank Tanah Sedang Memberikan Presentasi (sumber : Kompas com).

Namun, pelaksanaan tugas ini sering kali tidak mudah. Masalah seperti konflik klaim atas tanah terlantar dan keterbatasan data yang valid menjadi tantangan besar. Untuk itu, integrasi teknologi digital harus menjadi solusi yang diandalkan.

Dengan data yang akurat dan transparan, sengketa tanah dapat diminimalkan, dan pengelolaan tanah menjadi lebih efektif.

Badan Bank Tanah dan Pembangunan Nasional

Badan Bank Tanah juga menjadi aktor penting dalam mendukung pembangunan nasional. Penyediaan tanah untuk Proyek Strategis Nasional (PSN), seperti pembangunan jalan tol, bandara, dan kawasan industri, adalah salah satu tanggung jawab utamanya.

Namun, di tengah ambisi pembangunan, kepentingan masyarakat lokal harus tetap menjadi prioritas. Kemitraan dengan masyarakat adat dan petani kecil menjadi kunci untuk memastikan pembangunan berjalan inklusif dan berkelanjutan.

Selain itu, Badan Bank Tanah dapat menjadi motor penggerak dalam penyediaan lahan untuk perumahan rakyat yang terjangkau. Dalam hal ini, kolaborasi dengan pemerintah daerah dan sektor swasta perlu ditingkatkan untuk memastikan akses yang lebih luas bagi masyarakat berpenghasilan rendah.

Belajar dari Pengalaman Internasional

Dalam pengelolaan tanah, Indonesia dapat belajar dari pengalaman negara lain yang telah sukses mengelola tanah untuk mendukung pembangunan dan pemerataan.

Misalnya, Land Bank di Belanda fokus pada konsolidasi tanah untuk pembangunan strategis berbasis tata ruang modern. Land Bank Authorities di Amerika Serikat membantu revitalisasi properti terlantar untuk mendukung perumahan rakyat.

Di Malaysia, FELDA berhasil mendistribusikan tanah kepada petani kecil sebagai bagian dari reforma agraria.

Pengalaman Jepang melalui Urban Renaissance Agency juga memberikan pelajaran penting, terutama dalam memanfaatkan teknologi tinggi untuk pemetaan dan pengelolaan tanah. Dengan mengadopsi praktik terbaik ini,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun