Mohon tunggu...
Abdul Wahid Azar
Abdul Wahid Azar Mohon Tunggu... Wiraswasta - Praktisi Bisnis

Menulis subtansi kehidupan, Jujur pada realitas

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Artikel Utama

Tren Industri 2025 Menghadapi Lonjakan UMK (Jilid 1)

27 Desember 2024   04:54 Diperbarui: 27 Desember 2024   18:21 312
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Perbandingan UMK dan Fokus Bisnis 

Hal ini menyebabkan pengelola kawasan menghadapi penurunan pendapatan, yang pada akhirnya dapat memengaruhi stabilitas ekonomi lokal. Beberapa kawasan industri mungkin menghadapi stagnasi jika tidak ada upaya revitalisasi untuk menarik penyewa baru.

Di sisi lain, perusahaan yang tetap bertahan sering kali mengurangi skala produksi atau mencoba beradaptasi melalui otomatisasi. Namun, adopsi teknologi ini memerlukan investasi besar dan kesiapan tenaga kerja yang masih menjadi tantangan di Indonesia.

Solusi untuk Kawasan Industri Existing

Kawasan industri seperti Jabodetabek, Karawang, dan Cikampek memiliki potensi besar untuk bertahan di tengah tekanan kenaikan UMK, tetapi memerlukan transformasi signifikan. Solusi utama adalah mengubah kawasan ini menjadi pusat industri modern berbasis teknologi.

Digitalisasi dan otomatisasi harus menjadi prioritas untuk meningkatkan efisiensi dan mengurangi ketergantungan pada tenaga kerja manual.

Selain itu, diversifikasi sektor dapat membantu kawasan ini menarik tenant dari industri bernilai tinggi seperti energi terbarukan, otomotif listrik, dan teknologi medis, yang lebih tahan terhadap tekanan biaya tenaga kerja.

Peningkatan keterampilan tenaga kerja juga menjadi kunci keberhasilan. Program pelatihan ulang yang berfokus pada teknologi harus segera diimplementasikan, dengan kolaborasi antara pemerintah, pengelola kawasan, dan perusahaan.

Langkah ini tidak hanya membantu tenaga kerja yang terdampak tetapi juga meningkatkan daya tarik kawasan bagi sektor industri berbasis teknologi.

Sektor properti industri yang terdampak relokasi membutuhkan inovasi untuk bertahan. Pengelola kawasan dapat merancang ulang lahan industri yang kosong menjadi fasilitas yang sesuai dengan kebutuhan baru, seperti pusat data atau logistik modern.

Selain itu, insentif seperti pengurangan biaya sewa atau subsidi bagi penyewa baru dapat menarik perusahaan kembali ke kawasan tersebut.

Perbandingan Tren Industri di Asia Tenggara

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun