Mohon tunggu...
Abdul Wahid Azar
Abdul Wahid Azar Mohon Tunggu... Wiraswasta - Praktisi Bisnis

Menulis subtansi kehidupan, Jujur pada realitas

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Narasi Imajiner (Jilid 5) "Mantan Presiden Rasa Presiden" antara IKN dan Hambalang

26 Desember 2024   05:33 Diperbarui: 26 Desember 2024   05:33 256
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jokowi meletakkan sendoknya dan menatap saya serius. "Hambalang itu pelajaran besar, Mas. Proyek yang besar harus direncanakan dengan matang, dikelola dengan baik, dan diawasi dengan ketat. Kalau tidak, risikonya bisa seperti itu."

Beliau melanjutkan dengan nada optimis. "IKN itu mimpi besar, bukan hanya untuk pemerintahan saya, tapi untuk Indonesia di masa depan.

Saya berharap siapapun presidennya nanti, mereka bisa melanjutkan dengan penuh tanggung jawab. Jangan sampai proyek ini mangkrak. Kalau selesai, IKN bisa jadi kebanggaan bangsa."

Saya bisa menilai, saat ini boleh dibilang Jokowi adalah mantan presiden yang paling bahagia. Program-program kerja yang ia mulai tidak hanya dilanjutkan, tetapi juga menjadi sosok sang primadona yang diperebutkan oleh partai-partai politik pasca diberhentikan keanggotaanya oleh PDIP.

Sosoknya tetap menjadi pusat perhatian, meskipun ia telah resmi meninggalkan kursi kepresidenan.

Ketika saya mengutarakan pendapat itu, Jokowi hanya tersenyum tanpa ekspresi dan tanpa memberi tanggapan. Senyumnya sederhana, tetapi menyimpan banyak makna. Ia kemudian berdiri, mengambil cangkir teh yang hampir kosong, dan berkata santai, "Sampai ketemu lagi, Mas."

Beliau berjalan menuju kasir untuk membayar soto yang kami nikmati pagi itu. Pagi di Warung Soto Triwindu tidak hanya menghangatkan badan, tetapi juga menjadi momen reflektif tentang perjalanan panjang sebuah bangsa, dari masa lalu, sekarang, hingga masa depan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun