Mohon tunggu...
Abdul Wahid Azar
Abdul Wahid Azar Mohon Tunggu... Wiraswasta - Praktisi Bisnis

Menulis subtansi kehidupan, Jujur pada realitas

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Narasi Imajiner (Jilid 5) "Mantan Presiden Rasa Presiden" antara IKN dan Hambalang

26 Desember 2024   05:33 Diperbarui: 26 Desember 2024   05:33 238
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Warung Soto Triwindu di Solo tak pernah kehilangan daya tariknya. Aroma kuah soto yang kaya rempah, dipadukan dengan suasana hangat dari pelanggan setia, menjadikannya tempat yang nyaman untuk mengawali pagi.

Di sebuah meja kayu panjang, saya kembali bertemu dengan Joko Widodo, mantan presiden yang kini menjalani masa pensiunnya dengan sederhana.

Beliau duduk santai, mengenakan kemeja kasual, menikmati semangkuk soto kesukaannya. Ketika saya menyapanya, beliau tersenyum dan mempersilakan saya duduk.

"Mas, ketemu lagi ya," ujar beliau sambil mengaduk soto di depannya. "Warung ini nggak ada lawannya. Soto Triwindu selalu bikin saya kangen."

Saya duduk dan mencoba membuka pembicaraan. "Pak, nggak terasa ya, Bapak sudah menikmati masa pensiun hampir 70 hari. Bagaimana rasanya, Pak?"

Beliau tersenyum kecil, menyesap teh hangatnya sebelum menjawab. "Rasanya ya enak, Mas. Bisa lebih santai, lebih banyak waktu buat keluarga, dan bisa menikmati suasana kayak gini.

Tapi kadang ya tetap ingat, tanggung jawab itu nggak berhenti begitu saja."

Kami memulai percakapan dengan obrolan ringan, tetapi seperti biasa, pembicaraan perlahan mengarah pada isu-isu yang lebih serius.

Pemerintahan Prabowo-Gibran Pembangunan Berkelanjutan

"Pak, sekarang banyak yang bilang kalau pemerintahan Prabowo-Gibran ini seperti melanjutkan program-program kerja Bapak," saya membuka topik dengan hati-hati. "Hampir semuanya diteruskan. Menurut Bapak, ini recycle atau memang bentuk pembangunan berkelanjutan?"

Jokowi tersenyum tipis, menatap saya sejenak sebelum menjawab. "Mas, saya lebih senang menyebutnya pembangunan berkelanjutan. Program yang bagus dan bermanfaat untuk rakyat memang seharusnya diteruskan. Saya percaya, Prabowo dan Gibran punya niat baik untuk melanjutkan apa yang sudah dimulai."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun