Lompat ke tahun 2008. Dunia dihantam krisis keuangan global. Bank besar tumbang, dolar mengamuk, dan ekonomi terpuruk. Tapi Indonesia? Tenang. Kita punya batu akik.
Awalnya, akik cuma batu biasa yang dijual di pasar malam dengan promosi ajaib: "Ini buat manggil jodoh, ini buat penglaris dagangan." Tapi tiba-tiba, akik berubah jadi tren nasional. Presiden SBY bahkan ikut mempromosikan akik saat memberikan Batu Bacan sebagai cendera mata kepada Barack Obama. Obama mungkin bingung, "Ini batu buat apa? Koleksi museum atau mantra?" Tapi bagi kita, akik adalah simbol harapan.
Drama Mistis Akik: Dari Ayam Bertelur Ganda hingga Anti Santet
Yang bikin akik spesial itu bukan cuma bentuknya, tapi juga kisah mistisnya.
Ada akik yang katanya bikin ayam bertelur dua kali lipat. Tapi ayamnya stres karena sering kena asap rokok di kandang.
Ada akik yang katanya bikin dagangan laris. Padahal yang bikin laris itu diskon "Beli satu gratis satu."
Dan yang paling populer: akik "kebal bacok." Banyak tukang parkir pakai akik ini buat gaya. Tapi kalau ada preman ngamuk, mereka tetap lari duluan.
Lucunya, akik juga sering jadi bahan guyonan di era OTT (Operasi Tangkap Tangan). Ada candaan, "Coba pakai akik anti-OTT, pasti laku keras di kalangan pejabat!" Atau mungkin zaman akik ini, ada pejabat yang jadi bintang iklan anti-korupsi, tapi malah kena OTT. Ibarat jeruk makan jeruk, ironi banget, kan?
Akik itu seperti drama Korea versi lokal: selalu ada cerita, selalu ada khasiat, dan selalu bikin orang penasaran.
Jutaan orang Indonesia terkesima dengan akik dan mitos mitosnya, tentu melahirkan trilyunan transaksi dari Akik ini, semua kalangan baik pejabat maupun rakyat larut dalam cerita mitos akik ini.
UMKM Tangguh dengan Filosofi "Urip Karepmu, Modar Yo Karepmu"