Apa yang disampaikan itu menunjukkan, bahwa generasi seperti Liu di negeri ini tetap dibutuhkan. Generasi berjiwa militan, yang tidak takut mengambil opsi paradoksal dengan garis kebijakan sang rezim, atau generasi yang bernyali besar meski menghadapi ancaman senjata dan kemiskinan, merupakan profil generasi yang layak diharapkan mampu menghadirkan perubahan besar.Â
Perubahan besar nyaris tidak pernah dilakukan atau disejarahkan oleh pendahulu yang "kenyang" penyakit, melainkan oleh anak-anak muda yang lapar perubahan.
Kekuatan yang mengawal negeri yang di beberapa sisi masih ada ragam borok ini, tentu saja layak dipercayakan pada kader-kader muda berjiwa Liu, seperti yang pernah disampaikan Soekarno "berikan aku sepuluh pemuda, maka akan kuubah dunia (Indonesia)".Â
Dari kekuatan muda yang punya nyali besar, akan diharapkan terbentuk sejarah besar, terutama dalam membongkar praktik neo-oligarkisme. Mau siapa lagi yang diberi harapan besar demikian kalau tidak elemen muda yang berani mendaulatkan dirinya jadi "pembangkang", yang bernyali menghadapi resiko dialinasikan dari pesona kekuasaan atau magnet politik yang menawarkan "manisnya" madu jabatan.