Program PIRUS ini penulis buat untuk memberikan solusi terhadap kebutuhan dan permasalah di masyarakat mengenai pemenuhan pangan pada masa pandemi seperti ini. Dalam pengaplikasiannya masyarakat menggunakan halaman rumahnya sebagai tempat bercocok tanam.Â
Tumbuhan yang bisa ditanam berupa sayuran kangkung,bayam,selada berbagai macam rempah-rempah cabai,jahe,lengkuas dan adapula jali-jali sebagai pangan alternative pengganti padi. Selain hal itu dalam program PIRUS ini ada yang dinamakan BUDIKSALAMBER yang artinya Budidaya Ikan dan Sayuran dalam Ember.
Semua itu dilakukan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari masyarakat. Selanjutnya dalam program ini pada intinya untuk menjaga produktivitas masyarakat dalam berkegiatan dimasa pandemi Covid-19. Adapun dilihat dari partisipasi masyarakat sangatlah antusias dan saling mendukung satu sama lainnya.
Dalam pelaksanaan program PIRUS ini yaitu menggunakan halaman rumah sebagai tempat bercocok tanam dengan menggunakan media polibek dan hidroponik sederhana yang terbuat dari botol bekas yang sudah dilubangi kemudian disambung menjadi satu. Untuk menyuplai airnya memakai pipa kecil yang disambung ke botol dan alat pompa untuk menjaga sirkulasi air.Â
Pembuatan hidroponik sederhana ini membutuhkan sekitar 100 botol bekas berukuran 1500ml dan dilubangi sebanyak dua lubang per botolnya.Â
Jika dijumlahkan 100 botol dengan 2 lubang per botolnya akan menghasilkan media tanam sebanyak 200 lubang dan artinya bisa menanam sayuran yang cukup banyak. Hasil dari sayuran tersebut dapat dikonsumsi secara pribadi dan dijual ke pasar ataupun menyuplai rumah makan yang ada di sekitaran Desa Mangunjaya.
Selain itu dalam program PIRUS ini pun ada budidaya ikan dan sayuran dalam ember, yang artinya menggunakan ember sebagai media untuk budidaya dan menanam sayuran. Contoh dalam kegiatan ini yaitu budidaya ikan mujair dan lele di dalam ember yang diatasnya terdapat tanaman kangkung ataupu selada.
Cara pembuatan media ini cukup mudah dan simpel  yaitu dengan melubangi tutup ember dengan menggunakan mesin pelubang atau sejenisnya dan kemudian lubang tersebut disimpan botol bekas berukuran kecil untuk media tanam sayuran.
Dari semua program PIRUS ini diharapkan masyarakat yang ada di Desa Mangunjaya dapat lebih inovatif dan mandiri dalam ketahanan pangan sehingga tidak adanya ketergantungan.
Hal inipun dapat menjadi pecutan semangat kepada masyarakat lain yang ada di luar Desa Mangunjaya untuk terus produktif walaupun dalam masa sulit seperti sekarang karena adanya wabah pandemi Covid-19.