Semakin pesatnya perkembangan dunia digital dan teknologi kecerdasan buatan saat ini, pilihan menjadi seorang Spesialis atau Generalis semakin menarik dan menantang dengan kehadiran teknologi yang terus berkembang pesat.
Lalu, apa sebenarnya pengaruh era digital dan teknologi AI terhadap tentang pilihan karir menjadi specialist atau jadi generalist?Mari kita bahas satu persatu dan keunggulan masing-masing serta pengaruh teknologi AI dan era digital sekarang ini
Keahlian Mendalam, Tapi Harus Tetap Berinovasi
Spesialis adalah seseorang yang berkarir dan expert mendalami satu bidang saja. Kita ambil contoh spesialis yaitu seorang dokter ahli bedah jantung yang menguasai bidangnya secara mendalam dalam hal spesialisasi jantung. Keahliannya sangat dibutuhkan dalam dunia kedokteran terutama dalam ketika proses operasi bedah jantung dan sudah tentu karir sebagai spesialis ini bisa mendapatkan penghasilan yang lebih tinggi.
Kita bisa bayangkan berapa penghasilannya dalam satu bulan setiap melakukan operasi bedah jantung, dan biasanya hanya beberapa rumah sakit tertentu yang memiliki dokter spesialis bedah jantung. Mereka memiliki nilai pasar yang menarik, dengan rata-rata penghasilan lebih tinggi dari generalist.
Lalu apa saja keunggulan menjadi seorang spesialis?
- Memiliki keahlian mendalam di bidang spesifik
- Market value yang tinggi (rata-rata 15-20% lebih tinggi dari generalist)
- Menjadi trusted expert dalam industri atau bidang tertentu
- Peluang karir yang jelas dan terstruktur
Namun, meskipun menjadi expert di satu bidang memberi banyak keuntungan, seperti peluang karier yang lebih terarah, saya merasa tetap ada tantangan besar: dunia yang terus berubah menuntut kita untuk terus berinovasi dan mengikuti perkembangan teknologi.
Meski dengan bantuan teknologi AI bisa mempercepat banyak proses, spesialisasi, keahlian dan pengetahuan mendalam yang dimiliki specialist tetap sangat penting dan tidak bisa digantikan begitu saja.
Generalis itu Fleksibel dan Serba Bisa