Suharto sebagai Kepala Desa Paningkiran sangat mengapresiasi gerakan literasi yang digawangi oleh Azis. Anak-anak desa yang sudah kecanduan gadget bisa dialihkan ke arah kegiatan yang lebih positif.
"Saya ucapkan banyak terima kasih kepada Azis yang selama ini konsisten melakukan gerakan literasi di Desa Paningkiran, mudah-mudahan gerakan ini bisa diduplikasi oleh para pemuda-pemuda di desa. Sehingga anak-anak di desa tidak ada yang buta aksara, dan anak-anak di desa bisa bertumbuh kembang menjadi anak yang kreatif,"ujar Suharto.
Membaca, Menulis, dan Membumi di Desa
Tidak hanya berhenti dititik itu saja, Azis bersama istri mendirikan lembaga Bimbel Bina Lestari. Ia bersama istri berkomitmen untuk terus membumi di desa, jangan sampai anak-anak di desa ada yang tidak bisa membaca. Bimbel Bina Lestari yang didirikan Azis bersama  istri memberikan beasiswa secara gratis khusus anak tidak mampu di sekitar bimbel dan anak-anak yatim piatu secara umum untuk belajar membaca dan berhitung sampai lulus.
"Dulu gerakan literasi yang saya lakukan ruang lingkupnya kecil hanya di sekitar rumah saja. Sekarang dengan berdirinya lembaga Bimbel Bina Lestari yang sudah memiliki 2 cabang ini, jangkauannya lebih luas lagi. Tentunya bagi anak tidak mampu dan yatim piatu akan diberikan beasiswa sampai lulus. Karena membaca dan berhitung menjadi modal dasar mempersiapkan generasi-generasi emas dalam mewujudkan Indonesia emas di tahun 2045,"ujar Azis.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H