Mohon tunggu...
abdulrahmanazis
abdulrahmanazis Mohon Tunggu... Petani - Pegiat Desa

Membaca, Menulis, dan Membumi di Desa

Selanjutnya

Tutup

Sosok Pilihan

Abdul Rahman Azis, Literasi dengan "Kampoeng Mbaca"

10 Januari 2025   18:21 Diperbarui: 10 Januari 2025   18:21 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Foto Pribadi 

Membaca dan menulis salah satu kegemaran Abdul Rahman Azis (37) membuat hidupnya semakin bermakna. Profesinya sebagai Pendamping Desa yang bersentuhan langsung dengan masyarakat membuat Azis beserta rekan-rekannya mendirikan Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Kampoeng Mbaca. Kampoeng Mbaca didirikan pada tahun 2019 dibekas garasi mobil rumah orang tuanya di Desa Paningkiran, Kecamatan Sumberjaya, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat.

Berdirinya Kampoeng Mbaca didasari oleh fenomena anak-anak kecanduan gadget dan sulitnya masyarakat desa mengakses bahan bacaan. Awal berdirinya Kampoeng Mbaca membuat Azis kebingungan untuk mendapatkan buku bacaannya. Ia pun memanfaatkan jejaring sosialnya yaitu Dompet Dhufa Cirebon dan Perpustakaan Daerah Kabupaten Majalengka mengajukan bantuan bahan bacaan.

"Alhamdulillah Dompet Dhuafa Cirebon Memberikan bantuan bahan bacaan anak-anak sekitar 300 eksemplar yang diberikan langsung oleh Nuryana Ketua Dompet Dhuafa Cirebon. Selang beberapa minggu Perpustakaan Daerah Kabupaten Majalengka pun menginformasikan akan meminjamkan bahan bacaan untuk Kampoeng Mbaca,"ujar Azis.

Setelah tempat dan bahan bacaan terkumpul kegiatan Kampoeng Mbaca pun berjalan dengan kegiatan rutin yaitu membaca bersama di sore hari dengan sasaran anak-anak di sekitar rumahnya. Anak-anak begitu antusias mengikuti kegiatan Kampoeng Mbaca sehingga membutuhkan tenaga pengajar tambahan. Azis pun merekrut relawan untuk menjadi tenaga pendamping anak-anak membaca.

Sumber: Foto Pribadi 
Sumber: Foto Pribadi 
Literasi di Desa

Literasi sebenarnya bukan hanya sebatas membaca dan menulis saja, setidaknya ada enam jenis literasi yang harus dikuasai masyarakat desa, yaitu literasi membaca dan menulis, literasi numerasi, literasi sains, literasi digital, literasi budaya, dan literasi finansial. Begitu luasnya pengertian literasi membuat Azis semakin bersemangat membuat kegiatan-kegiatan di Kampoeng Mbaca.

Kampoeng Mbaca berkolaborasi dengan Pemerintah Desa Paningkiran, Dompet Dhuafa Cirebon, Lembaga Perlindungan Anak Kabupaten Majalengka, Mahasiswa KKN UNMA, dan Rumah Singgah Satwa Indonesia (RSSI) membuat acara dalam rangka memperingati Hari Anak Nasional.

"Saya mengucapkan banyak terima kasih kepada Kepala Desa Paningkiran yang telah mendukung acara ini, hari ini kita akan mendapatkan banyak pengetahuan baru dari beberapa narasumber yang telah hadir terkait ilmu parenting, pengenalan aneka satwa, dan ditutup dengan santunan anak yatim piatu,"kata Azis dalam sambutannya.

Suasana menjadi heboh saat pengenalan aneka satwa dari RSSI, ketika ular sanca panjang  5 meter dikeluarkan dari kandang. Beberapa anak-anak berhamburan berlarian ketakutan.

"Mamah takut! Ularnya Panjang sekali,"ujar Alip sambil berlari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun