Sistem pendidikan yang tidak efektif dan ketidakmampuan lembaga sosial dalam memberikan pendampingan kepada anak-anak berisiko dapat memperparah kondisi ini. Kurangnya program intervensi yang memadai untuk mendidik dan membina anak-anak yang terjerat dalam kriminalitas dapat membuat mereka melanjutkan perilaku tersebut.
Stigma dan Diskriminasi
Anak-anak yang terlibat dalam tindakan kriminal sering kali dihadapkan pada stigma dari masyarakat. Diskriminasi ini dapat menutup peluang mereka untuk memperbaiki diri dan mendapatkan dukungan. Stigma negatif ini dapat menyebabkan mereka merasa terasing dan terpaksa terlibat lebih dalam dalam kehidupan kriminal.
Meningkatnya kriminalitas di kalangan anak di bawah umur adalah isu kompleks yang melibatkan interaksi berbagai faktor, mulai dari keluarga, lingkungan sosial, hingga media. Memahami penyebab-penyebab ini penting untuk merumuskan kebijakan dan program yang tepat guna mencegah kriminalitas anak. Perlu ada kolaborasi antara orang tua, sekolah, pemerintah, dan masyarakat untuk menciptakan lingkungan yang mendukung perkembangan positif anak-anak, agar mereka tidak terjerumus ke dalam perilaku yang merugikan diri sendiri dan orang lain.
Dengan perhatian dan tindakan yang tepat, kita dapat mengurangi angka kriminalitas di kalangan anak dan memberikan masa depan yang lebih baik bagi generasi mendatang.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI