Mohon tunggu...
Abdul Mun'im
Abdul Mun'im Mohon Tunggu... Mahasiswa -

Pengangguran sebenarnya lebih sibuk pikirannya dari pada orang yang aktif bekerja.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Siapakah Ahlussunnah Waljama'ah?

30 September 2015   04:28 Diperbarui: 30 September 2015   04:29 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sejarah Predikat Ahlussunnah Waljamâ’ah

Belum ditemukan riwayat shahîh yang secara sharîh menyatakan bahwa Rasulullâh SAW pernah menggunakan kata Ahlussunnah Waljamâ’ah.

Hadis Sunan Ibnu Majah 11/493 disebutkan oleh al-Hafidz Ibnu Hajar dalam al-Qoul al-Musaddad, Imam as-Syahrostany dalam al-Milal wa Annihal, juga Imam al-Ghozaly dalam Ihyâ’ Ulûmiddîn, akan tetapi, dalam kitab-kitab tersebut, Hadis ini tidak desebutkan bersama sanadnya, sehingga sulit menentukan sejauh mana kapasitas Hadis tersebut untuk bisa dijadikan sebagai pijakan.

Sementara itu, ada banyak Hadis bersanad yang mirip dengan Hadis tersebut, namun hanya menyebutkan kata al-Jamâ’ah, bukan Ahlussunnah Waljamâ’ah. Sebagaimana dalaam kitab Sunan Ibnu Majah (11/493), Sunan Abi Daud (12/196), dan Musnad Ahmad (25/68).

Karena tidak ditemukan riwayat yang shahîh secara langsung menyebutkan istilah Ahlussunnah Wahjamâ’ah, maka banyak kalangan yang menilai istilah tersebut muncul setelah masa Rasulullâh. Sebagai bukti, ada asumsi dari Ibnu Abbas ketika mentafsiri QS Ali Imron: 106, yang menegaskan “Adapun orang yang putih wajahnya adalah Ahlussunnah Waljamâ’ah”.

Ada sejarawan mengatakan bahwa istilah Ahlussunnah Waljamâ’ah baru digunakan pada abad ke tiga Hijriah. Abad ke tiga Hijriah adalah priode pasca Tabî’in atau priode Imam-imam mujtahid. Pada abad ini, pemikiran bid’ah sudah menjalar ke mana-mana, terutama paham bid’ah dari golongan Mu’tazilah. Al-Ma’mun adalah kholifah pertama yang menganut paham Mu’tazilah dan menjadikannya sebagai akidah resmi Negara. Dia memaksa rakyatnya untuk mengikuti paham Mu’tazilah.

Golongan Ahlussunnah Waljamâ’ah

Mengenai siapakah yang termasuk dari Alussunnah Waljamâ’ah, ulama masih berbeda pendapat. Syekh Muhammad az-Zabidy, dalam kitabnya yang berjudul Ithâfussâdah al-Muttaqîn mengatakan bahwa Alussunnah Waljamâ’ah meliputi empat golongan, yaitu golongan ahli Hadis, golongan Sufi, golongan pengikut Imam Al-Asy’ary, dan pengikut Imam Al-Maturidzy.

Sedangkan Thâhir bin Muhammad al-Isfirâyâny menisbatkan Alussunnah Waljamâ’ah kepada Ashhâbul Hadis, Ahlurra’yi, dan golongan Ahli Fiqh yang berbeda-beda dalam cabang-cabang hukum syari’ah namun tidak sampai terjadi saling mengkafirkan dan tidak terkungkung oleh fanatisme. Golongan inilah yang sempat disinggung oleh Rasulullâh dalam Hadisnya, “Perbedaan pendapat di antara umatku adalah rahmat”.

Senada dengan pendapat al-Isfirayany Abdul Qohir al-Baghdady menyebut Alussunnah Waljamâ’ah sebagai golongan Ahlurra’yi dan Ahlul Hadis. Adapun yang dimaksud Ahlurra’yi dan Ahlul Hadis oleh Al-Baghdady yaitu para ahli Fiqh, ahli Qirâ’ah, ahli Hadis dan para Mutakallimîn. Mereka sepakat atas akidah-akidah pokok tentang Keesahan Tuhan, Keadilan Tuhan, Sifat-sifat-Nya, kenabian dan kepemimpinan, serta keadaan setelah kematian, mulai dari hari pembalasan hingga keadaan Surga dan Neraka.

Adapun perbedaan yang terjadi di antara mereka bukan pada ranah perinsip, melainkan hanya berkisar pada masalah furû’iyah, seperti hukum halal dan haranya sesuatu yang tidak terdapat penjelasan langsung di dalam Nasshussyar’î. Namun perbedaan tersebut tidak sampai terjadi saling mengkafirkan satu sama lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun