Kesimpulan
Di tengah gempuran kebebasan berekspresi di era digital, rasa malu sebagai bagian dari iman tidak boleh diabaikan. Rasulullah Sholallahu 'alaihi wasallam telah memberikan teladan bahwa malu dan tawadhu‘ adalah sifat mulia yang menjaga kehormatan dan martabat seorang muslim. Malu bukan berarti lemah, melainkan kekuatan yang mencegah kita dari keburukan. Maka, marilah kita kembali menanamkan rasa malu dalam diri kita, bukan malu untuk berbuat baik, tetapi malu ketika melanggar aturan Allah dan melupakan akhlak yang telah dicontohkan oleh Rasulullah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H