Mohon tunggu...
abdul mukti
abdul mukti Mohon Tunggu... Dosen - dosen UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

saya adalah peneliti dan penulis dibidang filsafat, pemikiran islam, politik dan sosial keagamaan. Aktif sebagai pembicara dan pengajar di berbagai kampus

Selanjutnya

Tutup

Sosok

Jejak Elektoral Karolin Margret Natasa

25 April 2024   12:17 Diperbarui: 25 April 2024   12:25 431
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ibu muda bernama lengkap dr. Karolin Margeret Natasa, MH adalah politisi brebakat dari PDIP yang telah mengantongi pengalaman lengkap di dua tempat, legislatif dan eksekutif. Sebagai politisi, dua medan perjuangan itu menjadi obesesi dari banyak orang yang memilih jalur politik sebagai alat perjuangannya. Tanpa kekuasaan itu, aneka gagasan ideal untuk membantu masyarakat menjadi mimpi yang tidak berujung.

Menjadi Anggota DPR-RI

Jalan panjang Karolin di jalur politik dapat ditelusuri dari tahun 2009. Karolin terpilih menjadi anggota DPR RI periode 2009--2014 melalui Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan. Ia maju di daerah pemilihan Kalimantan Barat yang meliputi seluruh kabupaten/kota yang ada di Kalimantan Barat: Kabupaten Sambas, Bengkayang, Pontianak, Landak, Kubu Raya, Ketapang, Sanggau, Sekadau, Sintang, Melawi, Kapuas Hulu, Kota Pontianak, dan Singakwang. Pada Pemilu 2009 itu, Karolin meraih 222.021 suara, yaitu peringkat ketiga terbanyak nasional. Ia kemudian ditempatkan di Komisi IX yang membidangi Kependudukan, Kesehatan, serta Tenaga Kerja dan Transmigrasi. Selain menjadi anggota DPR-RI, dia juga menjabat sebagai anggota MPR-RI. Penugasannya di komisi IX relevan dengan profesinya sebagai dokter asyarakat

DAFTAR PERAIH SUARA TERBANYAK SEPULUH BESAR PADA PILEG DPR RI TAHUN 2009

NO

NAMA CALEG

NAMA PARTAI

JUMLAH SUARA

01

Edhie Baskoro Yudhoyono

Demokrat

327.097

02

Puan Maharani

PDI-P

242504

03

dr. Karolin Margret Natasa

PDI-P

222.021

04

Dodi Reza Alex

Golkar

218.991

05

Tantowi Yahya

Golkar

209.044

06

H. Abdul Wahab Dalimunte

Demokrat

192.716

07

Wayan Koster

PDI-P

185.901

08

Paskalis Kossay

Golkar

179.965

09

Anas Urbaningrum

Demokrat

178.381

10

Pramono Anung Wibowo

PDI-P

164.265

Pada Pemilu Legislatif 2014, Karolin kembali maju sebagai bakal calon anggola legislatif (bacaleg) dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan di daerah pemilihan Kalimantan Barat. Ia ditempatkan dinomor urut 2 setelah Dolfie O.F.P. Dalam Pemilu 2014 itu, dia meraih 397.481 suara sah yang menempatkannya di peringkat pertama caleg (calon legislatif) dengan raihan suara terbanyak se Indonesia. Raihan elektoral ini menunjukkan bahwa ia memiliki tiga kekuatan sekaligus: kekuatan popularitas, elektabilitas, dan akseptabelitas. Modal elektoral di dua pemilihan legislatif ini menjadi modal politik elektoral yang dikemudian hari dapat menjadi insentif politik untuk medan yang lain, eksekutif.

DAFTAR PERAIH SUARA TERBANYAK SEPULUH BESAR PADA PILEG DPR RI TAHUN 2014

NO

NAMA CALEG

NAMA PARTAI

JUMLAH SUARA

01

dr. Karolin Margret Natasha 

PDI-P

397.481

02

Puan Maharani

PDI-P

369.927

03

Wayan Koster

PDI-P

260.342

04

Rieke Diah Pitaloka

PDI-P

255.044

05

Edhie Baskoro

Demokrta

243.747

06

Nusron Wahid

Golkar

243.021

07

Olly Dondokambey

PDI-P

237.620

08

Dodi Reza Alex Noerdin

Golkar

203.246

09

Hanafi Rais

PAN

197.915

10

Hasan Aminuddin

NasDem

190.226

Menjadi Bupati

Karolin yang merupakan putri sulung dari mantan Gubernur Kalbar dua periode Drs. Cornelis, MH diamanati partai untuk maju dalam Pilkada tahun 2018 untuk merebut posisi bupati Kabupaten Landak. Di tempat ini merupakan jejak karir politik ayahnya sejak menjadi Bupati dan membawanya menjadi Gubernur yang kini menjadi legislator DPR RI dari dapil Kalbar 1 untuk kedua kalinya. Dimata mayarakat Kabupaten Landak, nama Karolin sudah menjadi bagian yang tidak terpisahkan. Maka tidak heran jika kepsertaannya sebagai calon Bupati menjadi calon tunggal. Ia  memperoleh 226.378 suara (96.62 persen) sementara sisanya memilih kotak kosong. Pemilihan Umum Bupati Kabupaten Landak 2017 diselenggarakan pada 15 Februari 2017 untuk memilih bupati periode 2017-2022. Dalam pemilihan ini hanya ada satu calon yang mendaftar pada pemilihan wali kota/bupati serentak 2017. Ia berpasangan dengan Herculanus Heriadi. Mereka diusung oleh 9 partai politik, yaitu partai Nasdem, Golkar, Gerindra, Demokrat, PDI-Perjuangan, PKPI, PKB, PAN, dan Hanura. Pemilihan ini dimenangkan oleh calon Tunggal Karolin-Herculanu, dengan meraih suara 227.531 suara atau 98.86%. Jumlah DPT Kabupaten Landak pada pemilihan tahun ini adalah 257.222, tetapi yang mengikuti pelaksanaan pemilihan umum 237.564 orang. Sebaran suara di Kabuaten ini ke dalam 7 kecamatan dengan rekapitlasi suara sebagai berikut:

KECAMATAN

KAROLIN-HERIADI

KOTAK KOSONG

Menjalin

12.909

117

Menyuke

17.757

1.130

Sompak

10.482

19

Mempawah Hulu

22.690

437

Kuala Behe

10.376

226

Sengah Temila

41.358

642

Banyuke Hulu

7.251

230

Perolehan suara yang hampir seratus persen ini membuat pemerinatahan Karolin-Heriadi menjadi efektif karena didukung penuh oleh parleman dan rakyat Landak. Maka tidakk heran jika banyak prestasi yang bisa dicapai oleh Karolin. Dari sisi pelaksanaan demokrasi, fakta calon tunggal memang dianggap kurang sehat. Namun realitas politik di suatu kawasan, terutama di Kabupaten Landak belum terlihat kompetitor politik yang memadai. Atau bisa jadi, partai-partai yang menyediakan kader-kadernya untuk ikut berkompetsisi melihat lebih rasional dan realistis. Dann memang, dalam perjalanannya, pemerintahan Karolin-Heriadi dipersepsi cukup efektif dan jauh dari sikap otoriterianistik.

 

Menjadi Calon Gubernur

Saat itu, teka Teki tentang siapa yang akan diusung PDIP dalam Pilkada Kalimantan Barat (Kalbar) tahun 2018 terjawab sudah. Hari Minggu (7/1/2018) Ketua Umum PDIP, Megawati Sukarno Putri mengumumkan secara resmi bahwa Partainya menugaskan Karolin Margret Natasa sebagai Cagub Kalbar dan Suryadman Gidot sebagai untuk mendampingi Karolin sebagai cawagub (Calon Wakil Gubernur). Penugasan terhadap Karolin memiliki sejumlah alasan logis diantaranya prestasinya sebagai anggota DPR RI dan ketugannya dalam menjalankan reformasi birokrasi di Kabupatenn Landak. Dalam banyak kesempatan kampanye sebagai cagub, Karolin selalu menegsakan bahwa Propinsi Kalimantan Barat memerlukan perhatian yang khusus dan fakus pada pada empat permasalahan yaitu,  pendidikan, kesehatan, infrastruktur, dan pertanian.

KPU Kalbar menetapkan tiga calon yang memenuhi syarat pada 12 Februari 2018. Pasangan dari jalur perseorangan Kartius dan Pensong dinyatakan tidak lolos karena tidak mampu memenuhi syarat jumlah minimal berkas dukungan. Keesokan harinya, 13 Februari 2018, KPU menetapkan nomor urut masing-masing calon setelah melakukan pengundian

No. Urut

Calon Gubernur

Calon Wakil Gubernur

Partai Politik Pengusung

Jumlah Perolehan Suara dan Kursi DPRD di Pemilu 2014

1

 

 

Gerindra
PAN

443.580 (17,6%) suara
13 (20,0%) kursi

Drs. Milton Crosby, M.Si.

H. Boyman Harun, S.H.

2

 

 

PDI-P
Demokrat
PKPI

1.020.017 (40,4%) suara
27 (41,5%) kursi

dr. Karolin Margret Natasa

Suryadman Gidot, M.Pd.

3

 

 

Golkar
NasDem
Hanura
PKB
PKS

862.454 (34,2%) suara
21 (32,3%) kursi

H. Sutarmidji, S.H., M.Hum.

Drs. H. Ria Norsan, M.M., M.H.

Rapat Pleno Rekapitulasi Penghitungan Suara Pemilihan Gubernur Kalbar 2018 akhirnya menyatakan bahwa Sutarmidji dan Ria Norsan adalah pemenang pasangan calon gubernur Kalimantan Barat. Pasangan Sutarmidji-Norsan menoreh suara terbanyak 51,55% atau 1.334.512 suara, diikuti oleh paslon 2 Karolin-Gidot 1.081.876 suara atau 41,79% dan terakhir paslon 1 Milton-Boyman 172.151 suara atau 6,65 %.[13][14][15] Hanya saja, sebagai koreksi untuk Pilkada Kalbar tahun ini adalah perlunya koreksi soal DPT. Setidaknya lebih dari 32 ribu formulir C6 yang tak terdistribusi dengan baik.

CAGUB-CAWAGUB

PEROLEHAN SUARA

PEMILIH

%

Miton-Boyman

172.151

6,65 %

Karolin-Gidot

1.081.878

41,79 %

Midji-Norsan

1.334.512

51,55%

Dari penelusuran jejak elektoral Karolin, reputasinya cukup meyakinkan dan konsisten. Artinya, modal elektoralnya sepanjang pemilu masih kuat. Modal yang kuat ini dibarengi dengan capain kinerja pemerintahannya selama menjadi Bupati Landak (2017-2022). Posisinya sebagai sekretaris DPD PDI-P Kalimantan Barat memungkinkannya untuk memeihara kekuatan struktur partai di semua tingkatan dari DPD hingga ranting.

Maju kembali sebagai Calon Bupati

Berita yang beredar bahwa Karolin akan maju sebagai calon gubernur atau wakil gubernur pada Pilkada 2024 telah terbantahkan setidaknya setelah ia secara resmi mendaftar sebagai calon bupati Kabupaten Landak yang berpasangan dengan Erani. dr. Karolin Margret Natasa bersama Erani resmi maju sebagai bakal pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Landak, Rabu (24/04/2024). Hal ini diketahui setelah Karolin dan Erani mengembalikan berkas pendaftaran bakal calon Bupati dan Wakil Bupati di DPC PDIP Landak. Erani adalah Kepala Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Perumahan Rakyat (PUPRPERA) Kabupaten Landak. Penetapan ini dapat diduga bahwa sosok Erani sudah menjadi bagian dari "tim kerja" Karolin selama menjadi Bupati. Dari kapasitanya sebagai kadis PUPRPERA dapat diduga bahwa Karolin akan melanjutkan dan meningkatkan pembangunan infrastruktur sebagai prioritas pembangunan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun