Mohon tunggu...
ABDUL MUIZ
ABDUL MUIZ Mohon Tunggu... Guru - Guru Matematika MAN Bangkalan

Menulis adalah bentuk syukur atas Nikmat Pikiran. Dengan berbagi tulisan, maka pikiran kita bisa dinikmati orang lain serta menjadi koreksi bagi diri kita

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Hidup Sudah Susah, Kok Masih Ketemu Orang yang Menyusahkan?

26 November 2024   08:00 Diperbarui: 26 November 2024   08:02 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hidup memang penuh tantangan. Setiap orang punya perjuangan masing-masing untuk memenuhi kebutuhan, mengejar mimpi, dan menghadapi berbagai persoalan. Namun, apa jadinya jika di tengah kesulitan itu kita masih harus berhadapan dengan orang-orang yang justru membuat keadaan semakin rumit? Pertanyaan ini sering kali muncul, mencerminkan keletihan emosional yang dirasakan banyak orang.

Mengapa Ada Orang yang Mengusahkan?

Sikap mempersulit orang lain biasanya berasal dari ego, ketidaktahuan, atau kurangnya empati. Ada yang merasa berkuasa sehingga menggunakan otoritasnya untuk mengontrol atau bahkan menghalangi kemudahan orang lain. Ada pula yang hanya ingin terlihat hebat dengan cara menyulitkan orang lain. Dalam kehidupan sehari-hari, perilaku ini bisa muncul di tempat kerja, lingkungan sosial, bahkan di keluarga.

Dalam Islam, tindakan seperti ini sangat dikecam. Rasulullah SAW bersabda:
"Barang siapa yang mempermudah urusan orang lain, Allah akan mempermudah urusannya di dunia dan akhirat." (HR. Muslim).
Hadis ini mengajarkan pentingnya sikap mempermudah, bukan mempersulit, karena setiap individu pasti menghadapi beban hidup yang tidak terlihat.

Dampak Negatif Orang yang Mengusahkan

Berurusan dengan orang yang mempersulit bukan hanya menguras energi, tetapi juga memengaruhi mental dan emosi. Situasi ini bisa memicu stres, frustrasi, dan bahkan kehilangan motivasi untuk melanjutkan usaha yang sedang dilakukan. Ketika sikap mempersulit ini terus dibiarkan, dampaknya tidak hanya pada individu, tetapi juga pada lingkungan secara keseluruhan, menciptakan suasana kerja atau hubungan sosial yang tidak harmonis.

Selain itu, orang yang sering mempersulit orang lain tanpa alasan yang jelas sebenarnya sedang menanam bibit kesulitan dalam hidupnya sendiri. Allah SWT berfirman:
"Barang siapa yang berbuat kebaikan, maka kebaikan itu kembali kepada dirinya sendiri. Dan barang siapa berbuat keburukan, maka keburukan itu kembali kepada dirinya sendiri." (QS. Al-Isra: 7).

Menghadapi Orang yang Mengusahkan

Lalu, bagaimana seharusnya kita menyikapi orang yang mempersulit hidup kita? Pertama, bersikaplah sabar. Kesabaran bukan tanda kelemahan, tetapi kekuatan yang menunjukkan bahwa kita tidak mudah terprovokasi oleh tindakan orang lain. Kedua, cobalah memahami alasan di balik sikap mereka. Terkadang, orang mempersulit karena mereka sendiri sedang menghadapi tekanan atau merasa tidak percaya diri.

Ketiga, tetaplah fokus pada tujuan kita. Jangan biarkan tindakan mereka mengalihkan perhatian atau energi kita dari hal-hal yang lebih penting. Dan yang paling utama, serahkan semuanya kepada Allah. Doakan agar hati mereka dilunakkan dan diubah menjadi lebih baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun