Mempersulit orang lain, baik melalui tindakan maupun perkataan, menciptakan beban yang tidak seharusnya mereka tanggung. Misalnya, birokrasi yang berbelit-belit, kritik yang tidak membangun, atau bahkan sekadar menunda-nunda pekerjaan yang memengaruhi orang lain.
Dampak Positif Berbuat Baik
Berbuat baik tidak hanya membawa manfaat bagi orang lain, tetapi juga bagi diri kita sendiri. Kebaikan yang dilakukan dengan ikhlas akan menciptakan kebahagiaan, meningkatkan hubungan sosial, dan menanamkan rasa damai di hati. Dalam jangka panjang, sikap baik akan membangun reputasi yang positif dan menciptakan lingkungan yang harmonis.
Selain itu, berbuat baik adalah bentuk tabungan pahala untuk akhirat. Allah SWT menjanjikan balasan yang berlipat ganda bagi mereka yang selalu menebar kebaikan. Rasulullah SAW bersabda:
"Barang siapa mempermudah urusan orang lain, Allah akan mempermudah urusannya di dunia dan akhirat." (HR. Muslim).
Kesempatan Tidak Selalu Ada
Satu hal yang harus kita ingat adalah kesempatan untuk berbuat baik tidak akan selalu datang. Hidup ini memiliki batas, dan waktu kita untuk memberikan dampak positif akan berakhir. Jangan menunda-nunda kebaikan, karena kita tidak pernah tahu kapan kesempatan terakhir itu akan datang.
Penutup
Hidup ini terlalu singkat untuk diisi dengan hal-hal yang menyulitkan orang lain. Sebaliknya, manfaatkan setiap kesempatan untuk berbuat baik. Jadilah pribadi yang meringankan beban sesama, yang memberikan semangat, dan yang selalu menebarkan kebaikan di mana pun berada.
Selagi ada kesempatan, jangan ragu untuk berbuat baik. Karena pada akhirnya, kebaikan itu akan kembali kepada diri kita sendiri, membawa keberkahan dan kebahagiaan yang tak ternilai.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H