Mohon tunggu...
Abdul Marindul
Abdul Marindul Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Lepas

Penulis yang belajar untuk menulis dan menulis untuk belajar.

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih

Partai Tua Sering Sulitkan Jokowi, Pilih PSI!

30 Maret 2019   08:25 Diperbarui: 30 Maret 2019   09:44 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Partai itu partai kuat. Tapi... Rasanya terlalu kuat, sehingga sering menyulitkan Jokowi. Malah mereka dengan bangganya menyebut Jokowi petugas partai. Etiskah?

Rakyat harus sadar.

Siapakah partai itu? Demi eloknya tindakan politik, saya tidak akan menyebutkan. Tapi apa yang saya akan bicarakan di sini adalah sebuah hal yang gamblang saja.

Sebenarnya, Jokowi tidak mau partai itu terlalu kuat juga. Kenapa? Karena itu malah merepotkan Jokowi! Masih ingat kasus BG yang ingin jadi Kapolri?

Siapa partai yang mendorongnya mati-matian? Padahal kita tahu, dan masih tidak lepas dari ingatan, bahwa BG itu ditolak masyarakat. Kenapa? Masak tidak ingat?

Kita tahu bahwa BG itu calon tunggal Kapolri. Tapi sayangnya, KPK bermanuver. KPK menetapkan BG sebagai tersangka.

Komjen BG menjadi tersangka saat menduduki Kepala Biro Pembinaan Karier.

Komjen BG tersangka kasus tipikor (tindak pidana korupsi) saat menduduki Kepala Biro Pembinaan Karier (Polri)... KPK telah melakukan penyidikan setengah tahun lebih terhadap transaksi mencurigakan (Budi)...

kata Ketua KPK Abraham Samad dalam jumpa pers di Kuningan, Jakarta, Selasa, 13 Januari 2015.

Siapa yang mengusulkan mati-matian BG menjadi kapolri pada saat itu? Gegabah. Itulah kata yang paling tepat. Entah apa yang menjadi kelebihan BG untuk menjadi kapolri. Terkesan dipaksakan bukan?

Beberapa hari menjelang dilantik, KPK menyelamatkan muka Jokowi dari status tersangka BG. Akhirnya, ia digantikan. Kapolri diganti. Tidak jadi. Untung saja. Nyaris cuci muka dengan air mata.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun