Apa itu bank syariah. Sumber gambar: OJK
Saya yakin Anda yang membaca artikel ini sebagian besar pernah atau masih menjadi nasabah bank. Baik Anda yang secara rutin setiap bulan setor tabungan atau Anda seperti saya yang sesekali setor dan sesekali pula tarik tunai, Sesekali lainnya membiarkan saja buku tabungan dan Kartu ATM tersimpan berbulan-bulan.
Saya sendiri telah menjadi nasabah sebuah bank konvensional sejak lama. Teman-teman bilang kalau saya nabung mengharapkan bunga. Bunga bank itu Riba, haram tau. Saya cukup tau arti riba, tapi terlanjur kuteruskan saja, lagi pula tabunganku tak seberapa, bunga setiap bulanpun hanya cukup beli satu porsi nasi bungkus kesukaanku. Tapi ternyata alasan yang ku kemukakan diatas tidak tepat, haram itu dosa, walaupun sedikit tetap saja dosa. Dosa itu walaupun kecil, kalau banyak jumlahnya akan menjadi besar.
Baca terus ya karena cerita ini tidak hanya tentang bunga, lebih jauh lagi akan menjelaskan alasan mengapa anda yang takut dosa sebaiknya pilih bank yang tepat dan amanah.
Apa itu riba
Saya mulai cerita ini dengan menjelaskan pengertian riba. Apa itu riba ?. Riba itu sejenis alat musik yang sering dibunyikan saat hajatan sunatan, eh bukan dong itu rebana. Riba adalah anda bersedia meminjamkan sesuatu (biasanya berupa uang) kepada orang atau pihak lain dengan syarat orang/pihak lain tersebut mengembalikan dengan jumlah lebih banyak, tanpa perlu tau uang itu untuk apa. Riba ini mengakibatkan pihak yang pinjam pasti rugi dan pihak yang meminjamkan pasti untung
Riba ini ibarat ambil kesempatan dalam kesempitan. Adik saya bilang orang yang lagi kesusahan harusnya dibantu, bukannya malah dimanfaatkan.
Lalu seberapa mengerikannya mahluk yang bernama riba itu ? Allah berfirman dalam Alqur-an yang artinya “Dan Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba.” [Al-Baqarah: 275). Ayat diatas menegaskan kalau praktek riba itu haram, dan jual beli itu halal.
Ayat diatas membandingkan Riba yang haram dengan jual beli atau perdagangan yang halal. Perdagangan adalah praktek yang berbeda dengan riba. Perbedaan itu tipis sekali sehingga kita perlu memahami apa perbedaaan diantara keduanya.
Apa itu jual beli atau perdagangan
Jual beli atau perdagangan adalah anda menjual sesuatu kepada pihak lain selaku pembeli dengan harga lebih dari modal sesuai kesepakatan. Jadi dalam perdagangan tercakup beberapa komponen, yaitu: penjual, barang yang dijual, pembeli dan alat pembayaran (uang). Keempat komponen tesebut berbeda objeknya. Jika salah satu komponen tidak ada, maka itu bukan disebut perniagaan. Misalnya ada penjual, ada pembeli, ada alat pembayaran (uang), tapi tidak ada barang yang dijual, maka itu bukan transaksi jual beli.
Contoh lebih jelas tentang perdagangan adalah: Anda mau beli sepotong baju, harga baju tersebut di kota anda Rp.150.000,- , sedangkan harga di Jakarta Rp.100.000,-. Anda tidak mungkin pergi ke Jakarta hanya buat beli baju tersebut. Kebetulan ada seorang kenalan yang sedang berkunjung ke Jakarta dan besedia membelikannya untuk anda, nanti begitu kembali dia meminta anda membayarnya Rp.120.000,-.
Anda akan dengan senang hati mendapatkan sepotong baju idaman dengan harga lebih murah, sementara kenalan anda mendapatkan uang atas jasa yang dia lakukan. Anda senang orang lainpun gembira, itulah praktek perdangan yang baik.
Contoh lain lagi: Anda mau renovasi rumah dengan total biaya dari pembelian bahan seperti semen, batu bata, besi, kayu sejumlah Rp.10.000.000,-. Karena tidak punya uang sebanyak itu anda mau pinjam uang di bank. Menurut teori perdagangan maka pihak bank akan menyiapkan uang dan membeli bahan renovasi untuk rumah anda dari Toko bangunan. Pihak bank menjual bahan tersebut kepada anda. Tentu saja pihak bank berhak menetapkan margin keuntungan dengan menjual lebih mahal dari toko tempat bank membelinya. Anda membayar setiap bulan untuk harga bahan bangunan yang anda beli dari bank dengan jumlah cicilan ditentukan dimuka.
Apa untung rugi melakukan praktek Riba

Menurut informasi dari OJK, bahwa sistem riba dalam hal ini istilah paling populer adalah sistem bunga mengakibatkan pihak pemilik dana selalu diuntungkan dengan sebab pihak pengguna dana selalu harus memberikan keuntungan dengan persentase yang ditentukan dimuka.
Jika pengguna dana merugi dalam usahanya, maka pihak pengguna dana tetap diharuskan memberikan keuntungan kepada pihak pemilik dana. Sedangkan jika pengguna dana untung berlipat, pemilik dana tidak akan mendapatkan lebih banyak dari kesepatakan semula.
Dalam hal Anda mau pinjam uang di lembaga pembiayaan non syariah, maka pihak pemilik dana tidak akan menanyakan kepada anda untuk apa uang tersebut, melainkan semata menyerahkan sejumlah uang pinjaman. Anda boleh saja menggunakan uang tersebut untuk membiayai bisnis haram. yang terpenting anda bersedia bayar pinjaman lebih dari yang anda pinjam dengan persentase ditentukan dimuka.
Dalam contoh diatas seandainya uang yang anda pinjam anda gunakan untuk bisnis haram, maka pihak pemilik dana telah ikut andil dalam perbuatan dosa yang anda lakukan. Kalau lembaga keuangan tersebut adalah sebuah bank yang menghimpun dana nasabah, maka semua nasabah juga ikut terlibat dalam dosa yang anda lakukan.
Sebagai pemilik dana anda memang selalu untung, tapi manakalah anda terlibat dalam membiayai bisnis haram maka anda ikut merugi karena panen dosa.
Untung rugi praktek keuangan sistem bagi hasil
Sistem bagi hasil berdasarkan prinsip jual beli. Pihak pemilik dana tidak selalu akan untung, bahkan bisa merugi. Keuntungan disebabkan oleh pengguna dana mendapatkan untung dalam usahanya, begitupun kerugian akan ditanggung bersama. Karena itu penggunaan dana dalam sistem syariah akan selalu ketat dan teliti berdasarkan pertimbangan untuk meraih keuntungan bersama.
Jumlah keuntungan yang bakal diterima pemilik dana boleh jadi akan jauh lebih besar dari perkiraan semula dikarenakan pihak pengguna dana mendapatkan keuntungan belipat ganda dalam usahanya.
Dalam praktek usaha pembiayaan. Katakanlah Anda mau beli mobil kredit, maka pihak bank yang akan membelikan anda mobil, lalu mobil tersebut dijual kepada anda. Anda akan bayar setiap bulan secara mencicil sebesar jumlah yang ditentukan dimuka dan disepakati bersama.
Kalau anda mau pinjam uang, maka pihak bank berhak memastikan uang yang anda pinjam hanya akan digunakan untuk membiayai kegiatan yang halal. Misalnya anda ingin menambah modal minimarket anda. Maka pihak bank dalam hal ini akan meminjamkan uang tersebut dengan imbalan bagi hasil. Kalau mini market anda untung maka anda harus memberikan persentase tertentu dari keuntungan anda kepada bank sesuai kesepakatan dimuka, sementara kalau anda merugi maka pihak bank juga akan ikut menanggung kerugian anda sebesar seperti yang ditentukan dimuka.
Jadi dalam praktek keuangan sistem syariah setiap dana hanya akan digunakan untuk kegiatan yang halal. Kalau anda adalah nasabah bank syariah maka anda dipastikan hanya akan terlibat dalam kegiatan bisnis yang diridhoi Allah.
Jadi anda tenang karena uang anda membawah berkah dan ada kemungkinan anda mendapakan keuntungan dari uang yang anda tanam di bank lebih besar dari perkiraan anda semula.
Sekarang anda mau pilih nabung di mana ?
Anda mau ikut gabung bank sistem bunga.
Keuntungan anda:
- Kalau anda simpan uang di bank anda setiap bulan akan mendapatkan keuntungan berupa bunga dengan besaran yang ditentukan pihak bank.
- Anda tidak akan pernah merugi.
- Kalau anda pinjam Uang di bank, pihak bank sebagai penyedia dana tidak akan perduli mau anda gunakan untuk apa uang tersebut. Jadi anda bebas menggunakan pinjaman anda.
Kerugian anda:
- Ingat bahwa dalam Alquran ada ayat yang mengharamkan praktek riba. Anda dikenakan dosa. Uang keuntungan yang anda terima berupa bunga tidak akan membawa berkah.
- Uang simpanan anda boleh jadi akan digunakan pihak bank untuk membiayai bisnis yang yang tidak diridoi Allah. Lagi-lagi anda mendapatkan imbalan berupa dosa, karena terlibat membiayai bisnis haram. Perlu anda ingat ada banyak bisnis yang dalam prakteknya dicemari unsur haram, namun tidak terlihat jelas dimata awam.
- Sebesar apapun keuntungan yang diperoleh pengguna dana anda, apa yang anda dapatkan tidak akan lebih banyak dari ketentuan semula.
Jika anda menabung di bank syariah
Keuntungan anda:
- Jika anda simpan uang di bank syariah, anda akan mendapatkan keuntungan dengan jumlah yang boleh jadi lebih besar dari perkiraan anda semula.
- Setiap uang yang anda terima sebagai imbalan dari dana anda yang dikelola pihak lain akan membawa berkah, karena anda diberi kepastian bahwa dana yang anda tanam hanya digunakan untuk membiayai usaha yang diridhoi Allah.
- Anda terhindar dari keterlibatan melakuan praktek riba yang diharamkan Allah.
Kerugian anda:
- Anda bisa rugi kalau pengelola dana atau bank anda merugi.
Jadi silahkan kalkulasi, mana yang lebih menguntungkan?. Sistem syariah atau sistem bunga. Jawaban anda saya tunggu di pintu surga, tentu saja jika kita sama-sama tidak pilih sistem bunga.
Kesimpulan dan saran
Sudah menjadi hukum alam hanya yang unggul yang akan menang bersaing dalam bisnis, termasuk juga bisnis perbankan.
Kemajuan sebuah bank diukur juga dari jumlah nasabah yang mereka punyai. keputusan calon nasabah dalam memilih bank tempat mereka akan menanam uang dipengaruhi seberapa mudah dan seberapa menarik sebuah bank itu memberikan layanan dan keuntungan.
Kemudahan itu mencakup mudah dalam setor uang dan kemudahan dalam tarik uang. Karena itu Mesin ATM memegang peranan sangat penting. Anda mau setor uang sementara kantor bank sudah tutup, pilihan anda adalah setor uang melalui mesin ATM. Bagaimana kalau sebuah bank tidak memilki layanan ini, maka lambat laun nasabah akan pindah ke lain hati.
Bank Syariah harus memberikan berbagai kemudahan seperti diatas dengan memperbanyak mesin Setor tunai. Kemudahan nasabah menemukan mesin ATM baik untuk setor tunai maupun tarik tunai merupakan salah satu garansi untuk memenangkan persaingan menghadapi bank konvensional.
Anda tidak harus menabung di Bank, namun menjadi keharusan bagi anda untuk memastikan dana yang anda simpan di Bank digunakan untuk bisnis halal. Keuntungan yang anda raih sebagai akibat dari penggunanaan dana anda untuk bisnis halal akan berkah.
Ingat makanan yang masuk kedalam tubuh anda yang dibeli dengan uang dari bisnis haram akan membawa dampak negatif, merusak iman dan ahlak anda.
Anda boleh percaya kalau sebenarnya ada banyak bisnis yang dibiayai bank, sedangkan bisnis tersebut dalam prakteknya tercemar unsur haram. Bank Syariah tidak akan melibatkan diri dalam bisnis seperti itu.
Banyak yang bilang kalau bank syariah itu dalam prakteknya sama saja dengan bank konvensional. Dalam beberapa hal memang benar. Bedanya adalah bahwa bank syariah dan lembagai keuangan syariah lainnya berada dibawah pengawasan Dewan Pengawas Syariah, yang salah satu tugas mereka adalah memastikan bank syariah dan lembaga keuangan syariah selalu menjalankan bisnis berdasarkan prinsif syariah.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI