Mohon tunggu...
Abdul Majid
Abdul Majid Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Blogger, Internet Marketer

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Anda Mau Uang Membawa Berkah: Pilih Saja Bank Syariah

30 April 2016   00:01 Diperbarui: 30 April 2016   12:33 275
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Contoh lebih jelas tentang perdagangan adalah: Anda mau beli sepotong baju, harga baju tersebut di kota anda Rp.150.000,- , sedangkan  harga di Jakarta Rp.100.000,-. Anda tidak mungkin pergi ke Jakarta hanya buat beli baju tersebut. Kebetulan ada seorang kenalan yang sedang berkunjung ke Jakarta dan besedia membelikannya untuk anda, nanti begitu kembali dia meminta anda membayarnya Rp.120.000,-.

Anda akan dengan senang hati mendapatkan sepotong baju idaman dengan harga lebih murah, sementara kenalan anda mendapatkan uang atas jasa yang dia lakukan. Anda senang orang lainpun gembira, itulah praktek perdangan yang baik.

Contoh lain lagi: Anda mau renovasi rumah dengan total biaya dari pembelian bahan seperti semen, batu bata, besi, kayu sejumlah Rp.10.000.000,-. Karena tidak punya uang sebanyak itu anda mau pinjam uang di bank. Menurut teori perdagangan maka pihak bank akan menyiapkan uang dan membeli bahan renovasi untuk rumah anda dari Toko bangunan.  Pihak bank menjual bahan tersebut kepada anda. Tentu saja pihak bank berhak menetapkan margin keuntungan dengan menjual lebih mahal dari toko tempat bank membelinya. Anda membayar setiap bulan untuk harga bahan bangunan yang anda beli dari bank dengan jumlah cicilan ditentukan dimuka.

Apa untung rugi melakukan praktek Riba

uang-halal-572390120d9773cc20c93d13.jpg
uang-halal-572390120d9773cc20c93d13.jpg
Pastikan makanan dan minuman yang masuk perut anda dibeli dengan uang halal

Menurut informasi dari OJK, bahwa sistem riba dalam hal ini istilah paling populer adalah sistem bunga mengakibatkan pihak pemilik dana selalu diuntungkan dengan sebab pihak pengguna dana selalu harus memberikan keuntungan dengan persentase yang ditentukan dimuka.

Jika pengguna dana merugi dalam usahanya, maka pihak pengguna  dana tetap diharuskan memberikan keuntungan kepada pihak pemilik dana. Sedangkan jika pengguna dana untung berlipat, pemilik dana tidak akan mendapatkan lebih banyak dari kesepatakan semula.

Dalam hal Anda mau pinjam uang di lembaga pembiayaan non syariah, maka pihak pemilik dana tidak akan menanyakan kepada anda untuk apa uang tersebut, melainkan semata menyerahkan sejumlah uang pinjaman. Anda boleh saja menggunakan uang tersebut untuk membiayai bisnis haram. yang terpenting anda bersedia bayar pinjaman lebih dari yang anda pinjam dengan persentase ditentukan dimuka.

Dalam contoh diatas seandainya uang yang anda pinjam anda gunakan untuk bisnis haram, maka pihak pemilik dana telah ikut andil dalam perbuatan dosa yang anda lakukan. Kalau lembaga keuangan tersebut adalah sebuah bank yang menghimpun dana nasabah, maka semua nasabah juga ikut terlibat dalam dosa yang anda lakukan.

Sebagai pemilik dana anda memang selalu untung, tapi manakalah anda terlibat dalam membiayai bisnis haram maka anda ikut merugi karena panen dosa.

Untung rugi praktek keuangan sistem bagi hasil

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun