Berhari-hari berita TV ,koran dan internet dijejali berita tentang dagelan wayang orang "anggodo
dadi rojo " dan antasari harus masuk bui bahkan dituntut mati.Sedikit demi sedikit para pendukung wayang acara mulai "nyadar"
dan berkata apa adanya. Karena di negeri ini kebenaran barang langka, mangkanya semua
masyarakat infotainment seperti mendapat sumber berita yg paling menarik.Siang malam, siaran langsung
maupun tunda tidak bosan-bosannya menghampiri pemirsanya.
Boleh jadi banyak manusia tersentak atau ketawa sinis.Para pejabat republik ini rela
menggadaikan jabatannya demi sedikit kenikmatan duniawi seperti mercy,tumpukan dollar atau
malah cuma sekedar pijat atau duren, padahal begitu berat sumpah jabatan saat dilantik dulu.
Demi Tuhan....., saya tidak akan menerima sumbangan langsung maupun tidak langsung......
Dengan kitab suci diangkat diatas kepala calon penjabat.
Para penegak hukum dengan sadar berbaku hantam antar penegak hukum gara2 dendam,
sogokan atau pertemanan dengan makelar kasus atawa makelar jabatan.