Mohon tunggu...
abdullohnasirudinatthoblawi
abdullohnasirudinatthoblawi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Semester 1 IAINU TUBAN

Biasa dipanggil Nasir, mahasiswa fakultas tarbiyah di IAINU Tuban.

Selanjutnya

Tutup

Cryptocurrency

Airdrop Viral Berbasis Mini-App Telegram

21 Desember 2024   18:39 Diperbarui: 21 Desember 2024   18:39 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(sumber: https://nhf.biz/crypto-airdrops-telegram/)

Airdrop Viral Berbasis Mini-App Telegram

 

Pengertian Airdrop 

Sebagian orang mungkin masih belum mengerti apa sih airdrop itu? Beberapa bahkan skeptis tentang kredibilitas airdrop. Benarkah airdrop dapat berpotensi cuan?

 

Airdrop adalah strategi pemasaran di mana proyek-proyek blockchain memberikan token atau koin digital secara gratis kepada pengguna atau pemegang kripto tertentu. Fenomena ini tidak hanya menarik perhatian para penggemar kripto, tetapi juga menjadi alat pemasaran yang efektif bagi proyek-proyek baru.

 

Beberapa bulan terakhir ini banyak proyek airdrop dilakukan dengan metode mining atau penambangan kripto dalam platform tertentu, Telegram menjadi platform dengan pengguna terbanyak di dunia. Dalam Mini-App Telegram, untuk mendapatkan kripto penambang biasanya ditugaskan untuk men-tap atau mengklik layar sebanyak mungkin seperti NOT koin, Hamster Kombat dan MemeFi.

 

Telegram Sebagai Platform Penambangan Kripto

 

gambar dibuat oleh AI
gambar dibuat oleh AI

 

Pada tahun 2017, Pavel dan Nikolai Durov, otak di balik Telegram, memulai proyek ambisius ini. Bayangkan, mereka ingin menggabungkan teknologi blockchain dengan aplikasi pesan yang sudah digunakan oleh jutaan orang di seluruh dunia. Misi mereka adalah membuat transaksi cryptocurrency semudah mengirim pesan. Meskipun sempat mengalami beberapa kendala dalam hal hukum, komunitas pengembang kripto tidak menyerah. Mereka menghidupkan kembali proyek ini dengan nama baru, The Open Network, yang sekarang dikelola oleh TON Foundation.

 

Dalam telegram terdapat fitur Mini-app yaitu sebuah aplikasi web yang dapat diintegrasikan langsung ke dalam platform Telegram. Dengan Mini Apps, pengembang dapat menciptakan aplikasi yang dapat diakses tanpa harus keluar dari Telegram, memberikan pengalaman yang lebih terintegrasi dan nyaman bagi pengguna.

 

Dengan basis pengguna Telegram yang sangat besar, TON memungkinkan pengembangan mini-apps yang dapat digunakan oleh jutaan orang. Pengembang dapat membangun berbagai aplikasi terdesentralisasi (dApps) yang memanfaatkan infrastruktur Telegram untuk distribusi yang lebih luas. Selain itu, TON juga mendukung aplikasi Decentralized Finance (DeFi), memungkinkan pengguna untuk berpartisipasi dalam aktivitas keuangan seperti pinjaman dan trading secara terdesentralisasi.

 

Mengapa Airdrop Telegram Menjadi Viral?

 

Airdrop menjadi viral karena beberapa hal. Selain karena memberikan penawaran yang menarik dengan iming-iming uang, maraknya konten pada media sosial membuat airdrop semakin diminati banyak orang. Apalagi setelah peluncuran token NOT koin, banyak pengguna yang berpartisipasi dalam airdrop “tap-to-earn” dalam mini-app telegram meraih keuntungan bahkan hingga puluhan juta. Hal ini tentu menarik banyak perhatian banyak orang untuk ikut serta dalam proyek airdrop.

 

Ditambah dengan adanya konsep referral, menuntut para pengguna untuk mengundang orang lain baik teman, kolega, keluarga dan lainnya. Karena semakin banyak orang yang terundang, semakin banyak token yang didapatkan seperti pada proyek DOGS dan MAJOR.

 

Cara Berpartisipasi dalam Airdrop Telegram

 

Tentu saja langkah awal adalah dengan menginstal aplikasi Telegram Messenger dan mendaftar. Setelah itu, bergabunglah dengan channel komunnitas airdrop tertentu dan mulai meluncurkan bot mini-appnya. Di sana akan dijelaskan tentang tugas dan tantangan yang Setelah berpartsipasi, koin-koin yang telah dikumpulkan inilah yang akan menjadi milik peserta. Setelah beberapa tahap proyek airdrop terselesaikan, koin in-game akan dikonversikan menjadi token yang siap beredar di pasar. Pada waktu tertentu, pengembang akan mendistribusikan token ini kepada dompet peserta sesuai dengan pencapaian masing-masing peserta. Token tersebut dapat diperjual-belikan oleh penerima airdrop pada bursa dimana token tersebut akan terdaftar.

 

Untuk pembuatan dompet kripto di Telegram sendiri sangatlah mudah, cukup cari bot wallet di fitur pencarian dan jalankan. Ikuti instruksi dan dompet selesai dibuat. Jangan lupa untuk mencadangkan dompet karena jika tidak, tanpa adanya seed-phrase untuk mengakses dompet, anda akan kehilangan semua aset anda dalam dompet tersebut.

 

Proyek Airdrop yang Sukses Beredar di Pasar

 

Daftar koin pada TON ecosystem (sumber: https://coinmarketcap.com/id/view/toncoin-ecosystem/
Daftar koin pada TON ecosystem (sumber: https://coinmarketcap.com/id/view/toncoin-ecosystem/
  • NOT koin

 

Pertama kali diluncurkan pada 1 Januari 2024 dan berhasil memasuki pasar dengan harga awal $0,01 atau sekitar Rp.150,- per koinnya. Dengan pengguna total sebanyak 35 juta pemain.

 

  • DOGS

 

Resmi dirilis pada 9 Juli 2024 dan tersedia di beberapa bursa teratas pad 23 Agustus 2024 dengan harga awal $0,001175 atau sekitar Rp.18,- per tokennya. Dengan 42,2 juta dari 53 pengguna layak mendapatkan tokennya.

 

  • Hamster Kombat

 

Pertama kali dirilis pada Maret 2024 dan sukses menarik perhatian lebih dari 300 juta pemain. Token $HMSTR sukses beredar di pasar sejak 26 September 2024 dengan harga $0,009 atau sekitar Rp.140,- pertokennya.

 

  • MemeFi

 

Alih-alih TON ekosistem, MemeFi memilih SUI sebagai blockchainnya. Meski demikian MemeFi tetap berbasis mini-app telegram dan sukses terdaftar di beberapa bursa dengan harga sekitar Rp.107,- per token.

 

  • Major

 

Baru saja diluncurkan pada tanggal 28 November 2024, $MAJOR sukses beredar dengan harga yang fantastis pertokennya yakni $1,173 atau sekitar Rp.18500,-

Kesimpulan

Maraknya airdrop pada platform Telegram membuat banyak orang di seluruh dunia berpartisipasi dalam proyek-proyek tersebut dengan harapan mereka dapat menjual tokennya saat token sudah beredar di bursa. Dengan adanya fitur Mini-App pada platform Telegram yang simpel dan efisien telah menarik banyak perhatian developer untuk menjalankan proyek airdrop dalam fitur tersebut sehingga membuat jaringan The Open NEtwork (TON) dan ekosistemnya meningkat, terbukti dengan suksesnya proyek airdrop seperti NOT koin, Hamster Kombat, DOGS, dan MAJOR.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cryptocurrency Selengkapnya
Lihat Cryptocurrency Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun