Assalamu'alaikum warohmatullohi wabarakatuh
Salam Bahagia Ibu Bapak Guru Hebat!
Perkenankan saya Abdullah Salam dari SMP Negeri 1 Mlonggo Calon Guru Penggerak (CGP) Angkatan 10 Kabupaten Jepara akan merefleksikan pengetahuan dan pengalaman baru yang dipelajari dari pada Modul 1.4 tentang Budaya Positif.
Setelah saya menjalani pembelajaran dari Modul 1.1 hingga Modul 1.4 ini, saya akan membuat kesimpulan dan refleksi materi yang sudah saya pelajari.Â
Materi modul 1.4 mengenai budaya positif ini mencakup disiplin positif dan nilai-nilai kebajikan universal, motivasi perilaku manusia (hukuman dan penghargaan,restitusi), keyakinan sekolah/kelas, Kebutuhan dasar manusia dan dunia berkualitas, segitiga restitusi dan lima posisi kontrol. Disiplin positif pada intinya upaya membentuk karakter murid, guru, dan visi sekolah agar tercipta pribadi yang mempunyai kontrol penuh pada diri sebagai motivasi internal dalam upaya pemberdayaan murid agar dapat menjadi pembelajar sepanjang hayat. Hal ini mengingat bahwa pada posisi kontrol, sesungguhnya kita tidak bisa mengontrol perilaku orang lain, tetapi kita hanya bisa mengontrol perilaku diri kita sendiri. Kita akan memegang teguh prinsip diri (kontrol diri) ibarat menggenggam tangan sekuat-kutanya meski mendapat pengaruh dan tantangan dari orang lain.
Seluruh tindakan manusia memiliki tujuan tertentu. Manusia hidup dalam upaya memenuhi kebutuhan hidupnya. Semua yang kita lakukan adalah usaha terbaik kita untuk mendapatkan apa yang kita inginkan. Ketika kita mendapatkan apa yang kita inginkan, sebetulnya saat itu kita sedang memenuhi satu atau lebih dari satu kebutuhan dasar kita. Apabila belum terpenuhinya kebutuhan seseorang atas perilaku yang ia tunjukkan, maka bisa kita tawarkan upaya untuk memenuhi kebutuhannya.Â
Menurut Diane Gossen dalam bukunya Restructuring School Discipline, ada tiga motivasi yang mendasari perilaku manusia, yaitu:
1. Menghindari ketidaknyamanan/hukuman;
2. Mendapat imbalan/penghargaan dari orang lain; dan