Mohon tunggu...
ABDULLAH MUFID MUBARROK
ABDULLAH MUFID MUBARROK Mohon Tunggu... Mahasiswa - Santri | Mahasiswa | Pesuluk | Pejalan | Penempuh

Ikhtiar Khidmah Melayani

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Haul Virtual Internasional: New Normal Pesantren

25 September 2021   06:04 Diperbarui: 25 September 2021   06:29 483
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Haul virtual internasional yang pertama kali digelar di Pesantren Langitan tahun 2020 itu terbilang sukses. Para santri yang bertugas menyiarkan secara langsung acara tersebut berhasil menyajikan tayangan mendekati standard broadcast. Koneksi internet yang digunakan juga lancar tanpa kendala.

Melalui zoom meeting, peserta haul virtual internasional tersebar di berbagai lokasi didalam dan luar negeri. Foto: Dokumentasi
Melalui zoom meeting, peserta haul virtual internasional tersebar di berbagai lokasi didalam dan luar negeri. Foto: Dokumentasi

"Haul virtual tahun 2020 itu diadakan di 77 titik atau lokasi yang tersebar di dalam dan luar negeri. Mereka masuk dalam zoom meeting kemudian kita siarkan secara live streaming di Langitan TV melalui kanal Youtube. Sebelum acara kita adakan trial karena memang baru pertama kalinya," jelas Sholeh.

Mengingat situasi akibat pandemi masih belum normal, kata Sholeh, pelaksanaan haul ke-51 diputuskan digelar lagi secara virtual. "Untuk tahun 2021 ini, haul virtual internasional diikuti santri, alumni, dan muhibbin di 99 lokasi. Mereka terhubung melalui zoom meeting," kata Sholeh.

Seperti halnya haul tahun 2020, para peserta haul tahun 2021 sebelumnya mengikuti uji coba zoom meeting sebelum acara berlangsung. Di setiap lokasi, dipasang layar berukuran besar dan proyektor. Para peserta mengikuti jalannya acara haul yang dipusatkan di Pesantren Langitan melalui layar tersebut.

Haul virtual memang menjadi kebiasan baru yang berlaku di pesantren belakangan ini. Bukan hanya di Langitan, tetapi juga di pesantren-pesantren lain seperti Lirboyo dan Ploso, Kediri. Juga Haul Pondok Pesulukan Thoriqot Agung (PETA) Tulungagung yang digelar sangat terbatas namun disiarkan secara live streaming.

Tidak hanya haul dan acara-acara seremonial saja yang kini marak disiarkan kanal-kanal digital milik pesantren. Tetapi juga pengajian, sholawatan, dan tayangan video islami yang diproduksi para santri.

Bagi para santri, pandemi membawa hikmah tersendiri karena mereka "dipaksa" belajar multimedia lebih giat lagi. "Alhamdulillah, kami sempat diajari mengoperasikan kamera dan editing video sebelum pandemi. Jadi ketika masyayikh memutuskan haul secara virtual, kami terpacu lebih belajar lagi," kata Muhammad Haqqin Nazily, punggawa Langitan TV. (ufi)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun