Mohon tunggu...
ABDULLAH MUFID MUBARROK
ABDULLAH MUFID MUBARROK Mohon Tunggu... Mahasiswa - Santri | Mahasiswa | Pesuluk | Pejalan | Penempuh

Ikhtiar Khidmah Melayani

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Haul Virtual Internasional: New Normal Pesantren

25 September 2021   06:04 Diperbarui: 25 September 2021   06:29 483
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Begini persiapan tim Langitan TV semangat menjelang pelaksanaan haul virtual internasional meski terkendala peralatan dan skill. Foto: Dokumentasi

Mbali, begitu santri Pondok Pesantren Langitan, Widang, Tuban, Jawa Timur, ini biasa disapa. Panggilan itu lekat dan lebih dikenal ketimbang nama aslinya, Sairul Mukharrom. Santri ini asalnya memang dari Denpasar, Bali. Sejak tiga tahun terakhir, Mbali aktif sebagai camera person di Langitan TV.

Mbali yang bertubuh gempal, tidak tampak kesulitan mengoperasikan kamera Sony NX100 saat bertugas. Dengan lincah, ia mengambil gambar visual meski harus melewati ribuan santri dan alumni yang menghadiri peringatan Haul Virtual Internasional yang dihelat di Pondok Pesantren Langitan, Kamis (16/09/2021).

Acara haul dipusatkan di Langitan dan dihadiri ribuan santri yang mukim. Sejumlah kiai dan undangan khusus dari Tuban, Lamongan, Bojonegoro, Gresik, juga hadir. Mereka mengenakan masker. Protokol kesehatan diterapkan secara ketat sebelum undangan memasuki lokasi acara haul yang ditempatkan di musholla.

Haul secara rutin diselenggarakan dalam rangka memperingati wafatnya masyayikh Pesantren Langitan seperti KH Muhammad Nur, KH Ahmad Sholeh, KH Muhammad Khozin, KH Abdul Hadi Zahid, KH Ahmad Marzuqi Zahid, dan KH Abdullah Faqih. Waktunya ditetapkan setiap Kamis pertama bulan Safar. Ini mengambil bulan wafatnya KH Abdul Hadi Zahid, pengasuh keempat Pesantren Langitan.

Begini persiapan tim Langitan TV semangat menjelang pelaksanaan haul virtual internasional meski terkendala peralatan dan skill. Foto: Dokumentasi
Begini persiapan tim Langitan TV semangat menjelang pelaksanaan haul virtual internasional meski terkendala peralatan dan skill. Foto: Dokumentasi

Dari tahun ke tahun, penyelenggaraan acara haul di Langitan semakin bertambah yang hadir. Baik kiai, santri, alumni, muhibbin serta masyarakat biasa dari berbagai daerah. Tidak heran karena Langitan termasuk pesantren tua yang pernah pula menjadi tempat nyantri pendiri Nahdlatul Ulama (NU) Hadlrotussyaikh KH Hasyim Asy'ari dan KH Abdul Wahab Chasbullah.

Sejumlah pejabat negara juga tercatat pernah menghadiri haul di Langitan. Salah satunya adalah Wakil Presiden RI KH Ma'ruf Amin. Banyak pula menteri-menteri, gubernur, bupati, politisi, dan pengusaha, yang mengagendakan hadir dalam acara haul langitan meski harus menerobos padatnya jamaah.

Sebelum pandemi Covid-19, pelaksanaan haul langitan dihadiri puluhan ribu orang. Kemacetan lalu lintas tidak bisa dihindari meskipun sudah diatur polisi dibantu para santri. Jalan raya didepan Pesantren Langitan memang termasuk jalur utama pantura, sehingga padat dengan kendaraan truk-truk besar.

Sejarah pelaksanaan haul di Langitan berubah sejak pandemi. Pada tahun 2020, haul tetap digelar namun tanpa dihadiri kiai, alumni, dan jamaah dari luar pesantren. Haul ke-50 itu diselenggarakan tanggal 1 Oktober 2020 dengan istilah yang baru pertama dilansir: Haul Virtual Internasional.

Penamaan haul virtual internasional itu karena memang disiarkan secara live streaming melalui kanal Youtube: Langitan TV dan diikuti santri dan alumni Langitan di luar negeri. "Tercatat ada 7 negara yang mengikuti haul, yakni Arab Saudi, Jerman, Malaysia, Maroko, Mesir, Yaman, dan Korea Selatan," kata Direktur Langitan TV, Muhammad Sholeh, S.Pd.I., M.Pd.I.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun