Malam berikutnya, seperti yang diduga Arjuna, Maya kembali ke bukit itu. Mereka mulai menjalin persahabatan yang tumbuh dari malam-malam panjang di bawah langit yang penuh bintang. Setiap bintang yang mereka pandangi bersama seolah menyimpan rahasia perasaan yang perlahan tumbuh di antara mereka.
                                        2. Janji Dibawah Bintang
Waktu berlalu, dan persahabatan mereka semakin erat. Maya sering bercerita tentang hidupnya di kota besar, bagaimana ia merindukan ketenangan yang ia temukan di desa ini. Arjuna, yang hidupnya sederhana dan penuh kedamaian, merasa seolah-olah dia menemukan seseorang yang benar-benar memahaminya.
Suatu malam, saat bintang-bintang tampak lebih cerah dari biasanya, mereka berdua duduk di atas bukit, lebih dekat dari sebelumnya. Maya, yang tampak lebih hening dari biasanya, menatap langit dengan mata yang penuh harap.
"Arjuna," katanya lembut, "apa kamu percaya kalau bintang-bintang itu bisa menyimpan harapan kita?"
Arjuna tersenyum, menoleh padanya. "Mungkin. Kalau kamu percaya, mungkin harapan itu bisa sampai ke bintang-bintang."
Maya terdiam sejenak, seolah-olah mengumpulkan keberanian untuk mengatakan sesuatu. "Aku punya satu harapan. Aku berharap kita bisa selalu bersama, apapun yang terjadi."
Arjuna merasa hatinya berdegup lebih kencang. Ada sesuatu dalam suara Maya yang membuatnya merasa bahwa harapan itu bukan sekadar harapan biasa. "Aku juga berharap yang sama," jawab Arjuna dengan suara pelan, namun penuh kepastian.
Maya tersenyum tipis, lalu memandang ke langit. "Ayo kita buat janji. Setiap kali kita melihat bintang jatuh, kita akan mengingat janji ini."
Malam itu, di bawah langit yang penuh bintang, mereka membuat janji yang akan mengikat mereka dalam cara yang lebih dalam dari sekadar kata-kata. Mereka tidak tahu apa yang akan terjadi di masa depan, tetapi malam itu, mereka merasa yakin bahwa apa pun yang terjadi, mereka akan menghadapi semuanya bersama.
Namun, ada sesuatu yang disembunyikan Maya dari Arjuna. Sebuah rahasia yang dia simpan rapat-rapat, takut jika mengungkapkannya akan merusak kebahagiaan yang sedang mereka nikmati.