Mohon tunggu...
Abdullah Faqih
Abdullah Faqih Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Jakarta

Saya Abdullah Faqih Mahasiswa Fisip Universitas Muhammadiyah Jakarta yang memiliki beberapa minat dan hobi, mulai dari seni berbicara sampai ke olahraga terkhusus Basket.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peran Iklan dalam Masyarakat: Egoisme Periklanan Pada Eksistensi Masyarakat

8 Juli 2024   09:55 Diperbarui: 8 Juli 2024   09:59 137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Illustrasi Iklan Layanan Masyarakat. Sumber : UNICEF

              Seperti Butterfly Effect, hanya karena satu kejadian bisa menyebabkan banyak sekali kasus, ya terlepas pro dan kontra-nya. Oh iya didalam iklan ada sebuah manfaat untuk para konsumennya, siapa lagi kalo bukan masyarakat. Dimana iklan ini bisa menurunkan harga produksi Teori ekonomi Supply & Demand. 

Jadi singkatnya dari iklan bisa saja terjadi penurunan harga pada sebuah produk mengingat persaingan produk itu sangatlah besar dipasar market.  Diperiklanan juga kita sebagai masyarakat bisa mengetahui apa yang sebenarnya kita butuhkan dari sebuah produk. Contoh, "saya ingin memakai skincare yang cocok untuk kulit yang kering. Karena tidak tau soal skincare solusinya selain melihat langsung kandungannya didalam produk, iklan juga menjadi salah satu faktor yang penting mengingat kurangnya literasi di Indonesia".

Kebebasan Beriklan 

              Egoisme periklanan, seringkali diperlihatkan karena iklan bersifat tidak jujur. Meskipun tidak seluruhnya berbohong, namun banyak sekali iklan yang melebih-lebihkan sebuah produk. Nah masyarakat yang tergiur dan membeli produk itu seringkali kecewa karena kenyataanya tidak sesuai dengan apa yang diberitahu. Iklan adalah sumber kebebasan. Ya betul sekali karena dalam iklan kita lebih bisa mengutarakan apa yang kita inginkan. 

Lalu ini menjadi sebuah hal negative kepada masyarakat jika sebuah kebebasan itu melampui batas. Kebebasan yang seharusnya dikeluarkan untuk menemukan jati diri, seringkali berbalik arah dimana tidak sesusai dengan apa yang diharapkan. Melebih-lebihkan produk sampai merugikan banyak pihak karena ketidaksesuaian.

              Periklanan menjadi sebuah manfaat tentunya untuk produk-produk yang memang menjadi kebutuhan dalam eksistensi masyarakat. Hal ini bisa menjadi keuntungan tersendiri untuk produk apalagi dalam sebuah persaingan yang memang setiap saat semakin kuat. 

Namun ada beberapa poin yang bisa diambil dimana sebuah periklan tidak perlu sampai mementingkan diri sendiri demi meraup keuntungan. Untuk masyarakatnya juga harus lebih selektif dalam memilih produk karena ada banyak sekali kemudian iklan yang melebih-lebihkan detail produk.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun