Mohon tunggu...
Abdullah
Abdullah Mohon Tunggu... Guru - Guru di UPTD SDI BATUTUA KEC. ROTE BARAT DAYA Kab Kote Ndao

Membaca, main Bola. konten ini bertujuan untuk menyebarkan dan membagi praktik baik sesama rekan sejawat baik guru dalam sekolah maupun diluar sekolah

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Modul 1.4.f.2 Teori Mtivasi, Hukuman dan Penghargaan, Restitusi, Terlengkap dari 1 sampai 16 Halaman

1 Agustus 2024   18:21 Diperbarui: 1 Agustus 2024   18:23 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Assalamu alaikum. Salam dan Bahagia Bapak Ibu Guru Hebat

artikel ini membahas terkait dengan Modul 1.4.f.2. Teori Motivasi, Hukuman dan Penghargaan, Restitusi

Nomor 2

Alasan utama saya melakukannya adalah karena menyakini bahwa tindakan ersebut sesuai dengan prinsip- prinsip yang saya perjuangkannya. Ada tiga motivasi perilaku manusia yang memengaruhi pilihan saya dalam situasi tersebut.

Pertama, ada dorongan untuk menghindari ketidaknyamanan.

Saya berpikir bahwa tindakan tersebut memang akan menyakitkan, saya juga menyadari bahwa jika saya tidak bertindak sesuai dengan prinsip-prinsip saya, saya akan merasa tidak nyaman dengan diri sendiri.

kedua, ada keinginan untuk mendapatkan penghargaan atau imbalan.

Dari tindakan saya tersebut mungkin tidak mendapatkan penghargaan dari orang lain. Tapi saya merasa puas terhadap apa yang saya lakukan karena saya sudah melakukan sesuatu yang menjadi keinginan diri saya sendiri

Ketiga, ada dorongan atau motivasi untuk menjadi orang yang saya inginkan dan menghargai diri sendiri dengan nilai-nilai yang saya yakini. Artinya adalah saya merasa bahwa saya sedang menjadi orang yang teguh pada prinsip-prinsip yang saya pegang. Saya percaya bahwa tindakan tersebut merupakan langkah yang benar sesuai dengan prinsip tadi, jika itu adalah tidak benar maka saya harus menghadapi konsekuensinya.

Nomor 3

Tujuan dari menciptakan nilai-nilai disiplin positif adalah menanamkan motivasi yang ketiga pada murid-murid kita yaitu untuk menjadi orang yang mereka inginkan dan menghargai diri sendiri dengan nilai-nilai yang mereka percaya, tentunya harus ada tuntunan dari seorang pendidik. Ketika murid-murid kita memiliki motivasi tersebut, mereka telah memiliki motivasi intrinsik yang berdampak jangka panjang, motivasi yang tidak akan terpengaruh pada adanya hukuman atau hadiah. Mereka akan tetap berperilaku baik dan berlandaskan nilai-nilai kebajikan karena mereka ingin menjadi orang yang menjunjung tinggi nilai-nilai yang mereka hargai. Pertanyaannya sekarang adalah bagaimana cara kita sebagai guru untuk menanamkan disiplin positif yang positif ini kepada murid-murid kita?

Alasan mengikuti program guru penggerak ini adalah hal utama agar saya bisa menjadi pemimpin pembelajaran di kelas dan memerika motivasi kepada teman guru untuk menerapkan pembelajaran yang berpihak pada murid. Selain itu juga saya pengembangan kompetensi saya. Saya juga ingin mendapatkan komunitas belajar baru di luar sekolah yang bisa meningkatkan kualitas diri saya sehingga saya bisa mendapatkan relasi baru dan pengalaman belajar dari teman-teman guru penggerak lainnya. Dan akan selalu belajar terus menerus dan selalu berinteraksi dengan orang lain dan ikhlas dalam berbagi praktek baik agar sumber pengetahuan dari guru ke guru mampu menghadapi kebutuhan murid.

Dan saya juga harus memiliki tekad kuat dalam mengikuti program ini karena pekerjaan ini tidak dinilai dari nominal yang saya dapatkan, namun kualitas pembelajaran yang saya berikan, sehingga membantu mereka mencapai apa yang mereka cita-citakan. Menjadi guru tentunya bisa menyalurkan kecintaan saya dengan mendampingi, mengajarkan nilai akademis-non akademis, dan moral pada anak-anak.

Nomor 4

Salah satu tugas saya sebagai guru adalah menuntun anak, menjadi pemimpin dalam pembelajaran. Dalam hal ini misalnya keterkaitan denganaturan-aturan sekolah, saya sebagai pendidik harus memberikan contoh kepada anak agar mematuhi atura-aturan sekolah contohnya kedisplinan, guru dapat menuntun siswa untuk menjadikannya siswa yang disiplin. Guru harus memberikan motivasi dari dalam diri murid. Setelah dibentuk disiplin dari dalam mereka sudah sadar dan bukan lagi karena paksaan ataupun hukuman.

Nomor 5

Saya harus menjadi teladan bagi murid-murid agar saya bisa ditiru walapaun di sekolah saya tidak ada peraturan yang mengharuskan saya datang tepat waktu dan tidak ada surat teguran bagi saya yang datang terlambat, dan tidak ada atasan yang memuji saya, saya sebagai seorang guru akan tetap datang tepat waktu untuk mengajar murid-murid saya karena Saya merupakan sosok manusia yang harus menjadi idola para siswa. Ini berarti setiap bentuk yang saya berikan akan selalu dikerjakan dan ditiru oleh para siswa karena mereka sudah merasa terikat psikolgis dengan saya. Sebagai guru ,saya sering dijadikan contoh, bahkan tokoh identifikasi diri.

Nomor 6

Menurut saya bahwa motivasi yang mendasar adalah perilaku murid-murid saya di sekolah yang mana motivasi pertama adalah bagaimana menghindari ketidaknyamanan atau hukuman. Contoh kasus, pada saat pembelajaran terdapat siswa yang sering selalu rebut dalam kelas dan tidak sesuai keyakinan kelas. Apakah siswa tersebut dikeluarkan darin kelas atau tidak? Selama ini kebiasaan kita adalah langsung memaafkan atau membuat mereka tidak nyaman. Perhatian kita cenderung pada kesalahan yang dilakukan daripada mencari cara bagi mereka untuk memperbaiki diri. Salah satu cara untuk memperbaiki diri agar terwujud disiplin diri dapat dilakukan melaui segitiga restitusi. Segitiga restitusi adalah proses menciptakan kondisi bagi murid untuk memperbaiki kesalahan mereka, sehingga mereka bisa kembali aktif di dalam kelas, dengan karakter yang lebih kuat. Disinilah peran seorang pendidik sangat penting bagi guru untuk menciptakan kondisi yang membuat murid bersedia menyelesaikan masalah dan berbuat lebih baik lagi, dengan berkata, "Semua orang pasti pernah berbuat salah"dan juga disinilah guru menghamba pada murid.

Nomor 7

Strategi yang saya terapkan untuk menanamkan disiplin positif pada murid adalah dengan cara mengidentifikasi masalah-masalah yang dilakukan oleh murid. Jika anak berbuat salah maka ada kebutuhan dasar mereka yang tidak terpenuhi. Tujuannya untuk merubah orang yang berbuat kesalahan menjadi orang yang berbuat kebaikan. Saya sebagai guru harus mampu meyakinkan mereka dengan motivasi kepada murid bahwa tidak ada manusa yang sempurna, manusia yang tidak pernah melakukan kesalahan dan harus memahami kesalahan yang mereka lakukan. Dengan kesalahan-kesalahan itu seorang guru mampu memberikan solusi, memberikan jalan yang terbaik agar dengan kesalahan yang mereka lakukan dengan sendirinya bisa berubah menjadi hala yang lebih baik kedepannya

Nomor 8

Budaya positif yang saya tanamkan kepada murid- murid saya selama proses pembelajaran adalah beriman dan bertaqwa kepada tuhan yang MahaEsa kemudian mandiri yaitu bertanggung jawab terhadap tugas-tugas yang diberika oleh guru, nilai saling kerjasama, kolaboratif, nilai semangat belajar, nilai saling menghargai dari berbagai perbedaan, kemudian nilai-nilai yang bisa kembangkan kompetensi mereka dalam hal ini adalah berikan kesempatan untuk mempelajari dan memahami tekhnologi.

Nilai kebajikan yang berusaha saya tanamkan kepada murid- murid saya selama proses pembelajaran adalah disiplin diri dalam mengumpulkan tugas, nilai kerja sama dalam melaksanakan praktikum berkelompok, nilai berbagi yaitu dengan program tutor sebaya, nilai semangat untuk belajar, dengan tantangan memberikan tugas berupa catatan digital, maka murid- murid saya banyak yang ingin belajar tentang IT dan antar murid akan berbagi satu sama lain supaya dapat membuat catatan digital yang super keren

Nomor 9

Saya sebagai seorang pendidik sangat tidak setuju karena hal ini adalah hukuman bukan konsekuensi . Hukuman yang bertujuan menjadikan anak merasa buruk tentang dirinya dan hukuman yang disengaja untuk mempermalukan anak, sehingga akan membunuh karakter anak. Sangat tidak pantas jikalau itu dilakukan oleh seorang guru karena seharusnya seorang guru bisa membantu murid untuk mendapatkan kebahagiaan baik dari temannya maupun dari seorang guru. Tetapi apa yang dilakukan oleh guru adalah membiarkan murid-murid yang lain untuk menertawakan iva. Seharusnya sebagai seorang guru mengarahkan anak-anak lain berempati, saling membantu, saling menghargai dan saling membagi praktek baiknya sesame temannya, dari sinilah seorang pendidik hadir untuk memberika motivasi, saling membantu

Nomor 10

Hukuman adalah procedural atau sanksi yang diberikan kepada individu atau kelompok atas kesalahan, pelanggaran atau kejahatan yang telah dilakukan dalam bentuk reinforcement negatif atau penderitaan dalam rangka pembinaan dan perbaikan tingkah laku sehingga tidak terulang kembali dikemudian hari. Tapi ini tidak dilakukan kepada peserta didik. Karena kesalahan yang dilakukan oleh murid boleh jadi adalah awal dari perubahan yang lebih baik, tapi bukan cara seperti ini yang kita harapkan tetapi bagaimana guru tersebut memahaminya dan menuntunnya kearah yang lebih baik lagi

Hukuman yang bertujuan menjadikan si pembuat kesalahan merasa buruk tentang dirinya. Hukuman sering kali tidak berkaitan dengan masalah perilaku dan bersifat keras. Terkadang, hukuman disengaja untuk mempermalukan anak-anak. hukuman mungkin dapat 'efektif' untuk jangka pendek. Anak-anak dapat patuh karena takut dengan pemberi hukuman atau menginginkan orang tua untuk berhenti menyakiti maupun mempermalukan mereka. Berdasarkan berbagai studi, anak-anak yang tumbuh dengan hukuman fisik cenderung memiliki perilaku agresif.

Konsekuensi adalah seorang guru mengajarkan kepada anak-anak untuk belajar dari kesalahankemudian dari kesalahan itu bisamendorong mereka untuk melakukan hal yang lebih baik dan memberikan motivasi kepada murid agar berperilaku lebih baik lagi di masa mendatang. konsekuensi ini akan lebih baik dan lebih diresapi oleh anak untuk berubah yang lebih efektif ketimbang seorang guru memberikan hukuman dalam memperbaiki masalah-masalah perilaku pada anak.

Nomor 11

Quizizz

Soal: Mencatat 100 kali di dalam buku kalimat, "Saya tidak akan terlambat lagi", Jawaban hukuman

Soal: lari mengelilingi lapangan basket 2 kali karena terlambat hadir di sekolah Jawaban Hukuman

Soal: Membersihkan coretan yang dibuatnya di meja tulis Jawaban konsekuensi

Soal: Murid diminta untuk 'push up' 15 kali karena tidak menggunakan masker ke sekolah Jawaban Hukuman

Soal: Menggantikan kertas tugas teman yang telah dicoret-coret Jawaban Konsekuensi

Soal: Berjemur di lapangan basket pukul 12:00 siang karena mengobrol dengan teman Jawaban hukuman

Soal: Murid diminta bertelanjang kaki sepanjang hari karena tidak menggunakan sepatu warna hitam sesuai peraturan sekolah. Jawaban hukuman

Soal: Berdiri di depan kelas sambil mengangkat kaki satu, karena tidak bisa menjawab pertanyaan Jawaban hukuman

Soal: Membersihkan tumpahan air di meja tulis karena tersenggol pada saat belajar. Jawaban konsekuensi

Soal: Kehilangan 10 menit jam istirahat untuk mengerjakan tugas, karena terlambat datang dan tertinggal pelajaran selama 10 menit. Jawaban konsekuensi

Soal: Duduk di bangku di pinggir lapangan pada jam istirahat, tidak diizinkan bermain oleh guru piket, karena mencederai teman saat bermain di lapangan. Jawaban konsekuensi

Soal: Terlambat hadir di pembelajaran daring 15 menit, dan diminta untuk tinggal 15 menit sesudah kelas usai untuk membahas ketertinggalan pembelajaran. Jawaban konsekuensi

Soal: Lari mengelilingi lapangan basket 2 kali karena terlambat 10 menit untuk pelajaran PJOK. Jawaban konsekuensi

Soal: Membersihkan WC sekolah karena mematahkan pensil kawannya. Jawaban hukuman

Nomor 12

Untuk mendapatkan sebuah penghargaan dari orang lain maka murid-murid berperilaku untuk mendapatkan hal itu, mendapatkan imbalan atau penghargaan dari gurunya. Penghargaan merupakan hal bisa membuat mereka senang dan bahagia, mereka melakukan sebuah tindakan untuk mendapatkan pujian atau penghargaan dari orang lain atau dari guru disinilah posisi mereka yang menurut mereka penting dan berusaha untuk mendapatkan penghargaan.

Ada cara lain agar murid-murid kelas 2 bersedia antri di depan kelas tanpa diberi penghargaan stiker bintang memberikan motivasi dan menanamkan pentingnya budaya antridan saling menghargai. Ketika murid-murid kita memiliki motivasi tersebut, mereka telah memiliki motivasi yang berdampak pada jangka panjang, motivasi yang tidak akan terpengaruh dengan adanya hukuman atau hadiah dari orang lain atau dari guru. Mereka selalu menanamkan berperilaku yang baik

Nomor 13

Seorang akan merasa malas, apabila ingin melakukan sesuatu yang baik atau ingin mengerjakan sesuatu harus dengan imbalan. Sehingga apa yang terjadi kalau ingin melakukan sesuatu yang baik, tunggu dulu ada imbalan atau tidak karena sudah dibatasi, sudah menjadi budaya atau sudah tergantung dengan penghargaan atau imbalan. Dan mereka akan merasa kecewa dan malas tidak ada motivasi lagi untuk bekerja bila pekerjaan itu tidak dihargai, tidak mendapatkan imbalan. Ini adalah budaya atau sikap yang perlu seorang pendidik itu menuntun mereka, memberikan sebuah argument yang patut dijadikan sebagai pijakan hidup mereka. Seorang guru harus memdidik murid bahwa berbuat kebaikan tidak seharusnya dibalas dengan imbalan atau upah, akan tetapi bernuat kebaikan tuhan akan menolong kita, tuhan akan memudah jalan untuk kita, seorang guru harus menjelaskan bahwa kita hidup sebagai makhluk adalah saling tolong menolong, saling bantu membantu.

Nomor 14

Yang menarik disini yang pertama adalah sesungguhnya penghargaan itu dapat memberikan motivasi kepada orang lain. Seorang murid selalu mematuhi aturan sekolah bisa kita berikan penghargaan agar yng lain bisa dijadikan contoh. Penghargaan juga bisa merusak Hubungan pada pernyataan poin ke-1 "Ketika seorang diberi penghargaan atau dipuji di depan orang banyak, maka yang lain akan merasa iri, dan sebagian dari mereka akan tidak menyukai orang yang diberikan penghargaan tersebut.

Yang kedua adalah penghargaan bisa juga mematikan kreativitas pada pernyataan poin ke-1 "Murid-murid diminta berpikir mengenai hadiah atau penghargaan yang bisa mereka dapatkan bila berhasil menulis sebuah puisi. Kreatifitas kelompok murid-murid ini menjadi berkurang minat dibandingkan dengan yang tidak diberitahu tentang adany phadiah atau penghargaan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun