Berikut akan penulis ulas atau deskripsikan bagaimana para pemuda pemudi Islam dalam mensyi'arkan dan mendakwahkan beberapa filantrofi diajaran Islam, terkhusus untuk daerah Pontianak Kalimantan Barat, saat penulis ada di kalbar selama enam hari
Pertama, dahwah dengan berjualan barang yang keuntunganya untuk lembaga pendidikan. Jadi wanita-wanita muda cantik dengan hijab tertutup rapat, mereka dengan memakai pengeras suara mengajak, dan menyampaikan pada masyarakat yang sedang bersdi di  Care Free Day untuk membeli produk yang keuntungannya untuk lembaga yang dikelola oleh mereka. Salah satu lembaga yang saya lihat adalah Baitul Mal Santri Indonesia, ada juga lembaga bernama Qafstore
Dakwah dari sisi ini tentu yang ditarget adalah pengumpulan dana, ajakan dan himbauan berbelanja sambil beramal, jadi motifnya adalah pengumpulan dana untuk kelangsungan sebuah lembaga. Pendekatan yang lazim digunakan  adalah mensugesti bahwa pahala bagi pembeli akan terus mengalir, didoakan  agar selalu sehat, murah rejeki dan doa kebaikan lainnya
Kedua, cek kesehatan. Jadi dalam kegiatan Car Free Day ini dimanfaatkan oleh sebagiaan penggiat Islam untuk mensosialisasikan program, lembaga ynag mereka kelola, tak sampai disitu selain kegiatan dakwah yang inovatis, mereka juga menggelar acara cek kesehatan gratis, dan ada beberapa kotak amal disamping meja mereka bekerja
Jadi bagi pengunjung yang ingin cek kesehatan, dan beramal kebaikan bisa hadir dan berkumpul dilokasi ini. Dan para petugas yang didominasi para remaja putri, mereka sangat antusias menyapa dan mengajak para pengunjung Car Free Day untuk berpartisipasi pada kegiatan yang mereka buat.
Ketiga, adalah show big, maksudnya adalah rombongan pemuda yamg membawa sound sistem yang lumayan keras, dimasukkan dalam gerobak dengan kotak amal besar dibawa keliling lokasi Car Free Day.
Remaja-remaja ini menyampaikan profil dan lembaga yang dikelola, dan berharap sumbangsih atau kerelaan pengunjung untuk berpartisipasi, kemudian juga menjelaskan bahwa dana yang didapat nantinya digunakan untuk membeli pakaian  adek-adek pada lembaga yang mereka kelola.
Dari pengamatan saya sepintas memang banyak pengunjung yang cuek atau acuh dengan keberadaan mereka, mungkin fokus dan target mereka untuk waktu yabg relatif pagi adalah sarapan sehingga untuk urusan beginian (yumbang) masih belum "ngeh" atau akan berpartisipasi setelah sarapan selesai
Tapi setidaknya kita bisa melihat betapah setiap waktu dan kesempatan akan muncul ide atau kreatifitas dari saudara-suadara kita dalam menjaga dan memelihara agama dan keberlangsungannya