Mohon tunggu...
abdul jamil
abdul jamil Mohon Tunggu... Mahasiswa - selalu belajar

Tukang Ketik

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kajung yang Bersangatan

1 Agustus 2022   06:56 Diperbarui: 1 Agustus 2022   08:30 1378
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Tn. Gr. Muhammad Rijani, kitab Penawar Bagi Hati dan Fb Majelis Ratibul Attas Palangkaraya (dokpri)

Sisi dunia, adanya perut akan menyempurnakan kelezatan makan, minum, dan berjimak (setubuh) sebab ketiganya itu bisa terlaksana manakala kondisi perut dalam keadaan baik. Maka jagalah perut dari hal-hal yang haram ataupun syubhat, sehingga dapat menjauhkan dari siksa api neraka

Pada Kitab ini, selain menganjurkan untuk menjaga perut dari yang haram dan syubhat, juga mengajak untuk menghindari makan kenyang, walaupun makanan yang dimakan itu halal, (baca hal: 9 - 10) kitab Penawar Bagi Hati.

Sebab akibat dari makan walaupun makanan itu halal namun berlebih, bisa mengakitbatkan pada kerasnya hati, membawa pada kecendrungan untuk berbuat hal yang sia-sia, mengurangi kecerdasan dan kejahatan, malas ibadah, tidak mendapatkan nikmat ibadah, bisa terjerumus pada makanan yang haram atau syubhat.

Yang menarik dari kitab ini dalam setiap akhir pembahasan, pengarang kitab selalu menyertakan dalil tentang materi yang sedang dibahas. Misalkan tentang penjelasan perut dan celaan pada makan berlebih, maka dosertakan oleh pengarang sebuah hadist  Nabi yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim, yaitu:

Sosok pengarang kitab Penawar bagi Hati (dokpri)
Sosok pengarang kitab Penawar bagi Hati (dokpri)

Orang beriman itu saat makan, dia makannya sedikit, sedangkan orang kafir saat makan dia makannya banyak. Maka cukuplah bagi anak adam (manusia) makan itu untuk mendirikan tulang belakang. Jika ingin juga lebih dari keperluan mendirikan tulang belakang, hendaknya perut dibagi tiga, sepertiga untuk makanan, air dan udara.

Demikian penjelasan sedikit terkait makna Kajung yang bersangatan dalam penjelasan yang disampaikan oleh Tn. Gr. Muhammad Rijani, pada kitab Penawar Bagi Hati karya Syaikh Abdul Qodir bin Abdul Muthalib Al Indunisie al Mandaili

Jika pembaca berada diwilayah kota Palangka Raya, maka bisa hadir dan ikut pengajian tersebut pada setiap minggu malam (malam senin) di masjid raya Darussalam setelah sholat mahrib. Kegiatan diawali dengan sholat mahrib, sholat hajat dan pembacaan wirid Ratibul Hadad selanjutnya pembacan kitab

Foto akun fb yang selalu menyiarkan pengajian Gr. Muhammad Rijani secara life (dokpri)
Foto akun fb yang selalu menyiarkan pengajian Gr. Muhammad Rijani secara life (dokpri)

Bagi yang bermukim jauh dari kota Palangka Raya bisa mengikutinya secara online/life melalui facebook beliau yang dikelola oleh admin bernama "Majelis Ratib Attas Palangkaraya" dan pembaca akan bergbaung dengan ratusan atau ribuan jamaah online-nya beliau, dan secara legal akan tetap dianggap sebgaai santrinya Tn. Gr. Mihammad Rijani.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun