Jadi sesampainya bus di lokasi, kami lihat pintu sudah terbuka, maka saya perintahkan untuk semua penumpang jangan ada yang menyentuh atau mengambil barangnya terlebih dahulu, sebab akan dilaporkan dengan sopir akan kondisi pintu bus tersebut.
Selesai melapor dan diketahui oleh sopir dan kernet, baru barang diturunkan untuk diidentifikasi per masing-masing kelompok apakah ada barang yang hilang (terjatuh) dengan pintu bagasi yang sudah terbuka saat sampai ditujuan
Dan benar, seperti apa yang diduga oleh pembaca kompasioner, bahwa ada dua barang berupa koper sedang milik peserta KKN perempuan yang barangnya tidak teridentifikasi (tidak ada), dan setelah dia tau kronologi cerita pintu bagasi yang terbuka, menangislah dia sejadi-jadinya
sebab dua koper itu oleh keduanya diletakkan pada bagasi paling belakang, jika saat dicek tidak ada, bisa dipastikan koper yang berisi penuh pakaian dan alat kegiatan KKN selama 45 hari telah jatuh dan dinyatakan hilang
Maka seketika itu,, saya selaku penanggung jawab pengantaran KKN rombongan Kab. Lamandau tidak bisa berbuat apa-apa, bahkan untuk mandi dan sarapan pagipun sudah terasa hambar, tidak mampu berkata dan berpikir bagaimana solusi terbaik atas kejadian jatuhnya dua koper peserta, terlebih dua koper itu miliki peserta KKN perempuan, tentu barang dan bawaannya tidak sesimpel barang yang dibawa laki-laki
Akhirnya hal ini disampaikan kepada sopir dan kernet, sempat terjadi perdebatan bahkan menjurus kepada tindakan vandalis. Dan disepakati untuk mencoba dicari dengan menelusuri jalan-jalan yang sebelumnya telah dilalui, dan jika diketemukan akan disampaikan ke panitia, jika tidak maka akan disampaikan kepada pihak pengelola armada bus terkait tanggung jawab dan solusinya
Sambil menunggu informasi terkait koper hilang, dan sedang dicari  oleh supir dan kernet, panitia (pendamping pengantaran KKN) mengantisipasi dengan beberapa skenario kebijakan, yaitu:
Pertama, mengajak peserta untuk membeli kebutuhan baju dalaman saja, untuk keperluan sehari-hari sambil menunggu hasil komplain panitia ke pihak armada bus
Kedua, untuk baju harian ataupun celana dan rok, untuk sementara waktu join/meminjam kepada teman satu kelompok yang ukurannya sesuia, bahkan dari pihak pemda siap membantu memunhamkan baju milik istri dari beberapa PNS di bagian Kesra Kab. lamandau.
Ketiga, mendata semua barang-barang yang hilang untuk disampaiakn kepada pengelola armada bus, yang selanjutnya dicarikan solusi terbaik, apakah diganti dengna barang yang sama sebagimana dalam list, arau diganti dengan uang senilai barang yng hilang
Setelah barang didata dan sudah saya terima, kurang lebih dari sejam sejak bus berjalan balik arah sambil mengecek keberadaan dua koper milik peserta KKN yang jatuh, Â kami mendapatkan telpon bahwa tas telah dimetemukan dan disimpankan oleh warga Lamandau yang kebetulan melihat tas tersebut jatuh dan ditata dipinggir jalan untuk diambil