Mohon tunggu...
abdul jamil
abdul jamil Mohon Tunggu... Mahasiswa - selalu belajar

Tukang Ketik

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Misteri Koper dan Tangis Peserta KKN Lokasi Lamandau

24 Juli 2022   15:12 Diperbarui: 24 Juli 2022   15:27 309
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosok bahagia dua peserta KKN lokasi Lamandau yang tas kopernya diketemukan kembali/dok pribadi

Perjalanan 13 jam non stop dari siang hari hingga subuh pagi pukul 05.00 wib, adalah perjalanan yang cukup panjang dan melelahkan. Terlebih jalan dari Palangka Raya ke Lamandau lumayan berliku, memiliki banyak tikungan tajam serta tanjakan yang cukup tinggi

Capek, lelah tentu sangat dirasa bagi para pelaku perjalanan yang lumayan jauh. terlebih bagi yang tidak biasa melakulan perjalanan sejauh itu dari siang yang sangat terik hingga pagi dini hari

Hal inilah yang dialami oleh peserta KKN tahun 2022 dari IAIN Palangka Raya, perasaan letih, pegal-pegal di pinggang, kaki bengkak disebbakan terlalu lama terlipat di atas Bus adalah "derita" saat menuju kota lamandau dalam rangka melaksanakan kegiatan KKN tahun 2022

KKK ke Kabupaten Lamandau merupakan gelombang kedua dari seluruh peserta yang melaksanakan Kegiatan KKN di tahun 2022, dari IAIN Palangka Raya dengan jumlah keseluruhan peserta sebanyak 1.200 orang

Kesemua peserta semuanya akan disebar di 7 kabupaten/kota yang ada di Kalimatan Tengah seperti: Kota Palangka Raya, Katingan, Pulang Pisau, Kotawaringin Timur, Seruyan,Sukamara dan Lamandau.

sudah bisa beradaptasi dan membaur dengan masyarakat, pertanda ilmu komunikasi dan manajemen konflik dari mahasiswa cukup bagus/dok pribadi
sudah bisa beradaptasi dan membaur dengan masyarakat, pertanda ilmu komunikasi dan manajemen konflik dari mahasiswa cukup bagus/dok pribadi

Ada beberapa kejadian menarik pada lokasi KKN Tahun 2022 di Kab. Lamandau, yaitu saat keberangkatan peserta hingga tibanya peserta di lokasi, yang ditempuh selama kurang lebih dari 13 jam full waktu perjalanan, yaitu:


Pertama, Operator Bus yang tidak koperatif.
Idikator kurang kopertifnya sang operator (supir dan kernet) adalah kurang komunikatif dengan penumpang, seperti ketika penumpang ingin berhenti untuk sholat asar, dia meng-epresikan wajah yang tidak bersahabat dan menyuruh sebaiknya sholat asarnya saat armada bus berhenti di permberhentian pertama yaitu RM. Rahayu, padahal waktu sholat asar sudah sangat mepet dengan waktu asar

Kedua, merokok saat bus  berjalan.
Bagi penghobi rokok, setelah makan sangatlah nikmat jika dibarengi dengan merokok, terlebih menu makanan yang dipesan memakai bumbu yang pedas, maka kenikmatan merokok pada momen seperti sangatlah nikmat

Namun tidaklah tepat jika merokok sambil menyetir, terlebih dalam keadaan Bus yang ber-AC tentu sangat membahayakan bagi penumpang, sebab mereka akan menjadi perokok pasif yang lebih bahaya dari perokok aktif, perilaku demikian terjadi  dan dilakukan oleh sopir dan kernet armada bus yang dkami sewa untuk pengantaran KKN tahun 2022 ke Lamandau

Ketiga, acuh dan tidak perhatian.
Saat armada bus yang membawa kami berangkat ke Lamandau melaksanakan kegiatan KKN, panitia memilih armada yang paling besar agar dalam 1 armada muat untuk 4 kelompok yang masing-masing berjumlah 10 peserta sehingga total 1 bussebanyak 40 peserta

Dengan jumlah peserta sebanyak itu, dapat diduga bahwa barang yang dibawa juga cukup banyak, maka bagasi bagian belakang, sisi kanan kiri juga harus digunakan untuk barang bawaan peserta, bahkan sebagian barang juga ada yang masuk ke dalam bus.

Khusus kali ini, penulis fokus pada poin ketiga yaitu acuh dan cuek. Sopir dan kernet dikatakan acuh dan cuek contohnya ketika diberitahu bahwa pintu bus di bagasi kuncinya sangat tipis dan rawan terbuka, hanya dijawab "...tidak apa-apa kami ini lawas begawi di bis, aman saja" Ucapya santai

Kalah argumen kami hanya berharap apa yang dikatakan sopir dan kernet armada bus bener dan tidak terjadi apa yang ditakutkan. Akhirnya Perjalanan terus berlanjut hingga sampai di Kota sampit untuk isi BBM di POM, pengisian bbm disini lumayan lama sebab selain mengisi bbm, ternyata sopir juga mengeluarkan BBM tadi ke jerigen dan ngisi ulang ke POM kembali, alasannya untuk bekal baliknya sebab solar di daerah kami sangat sulit didapat

Kesempatan ini kami pakai untuk buang air atau MCK, juga  digunakan untuk cek bagasi pintu belakang bus, ada terbuka atau tidak. Alhamdulillah hingga sampai di sampit barang bawaan di bagasi belakang bus aman dan pintu bagasi masih tetap tertutup

Selesai isi BBM, kami melanjutkan perjalanan ke Lamandau, jalan dari sampit ke lamandau awalnya lancar dan mulus, tidak banyak didapati jalanan berlubang atau bergelombang, hanya satu dua ditemui adanya jalanan yang sedikit rusak, sehingga tidak ada kekhawatiran pintu bagasi belakang terbuka disebabkan gonjangan atau lambungan bus saat berjalan diatas jalan rusak

Namun semua berubah drastis, espektasi keamanan barang bawaan mulai diraragukan, manakala bus sudah masuk ke simpang tiga muara rutu menuju Lamandau, jalanan disini cukup lebar sehingga bus dengan penumpang dan bawaan yang banyak bisa dipacu dengn kencang, 4 hingga 10 km tidak ada kendala sebab jalanan masih luas dan rata

namun setelah kurang lebih dari 10 km perjalanan dari muara rutu, sudah terdapat banyak didapati jalanan bergelombang, munculnya gundukan-gundukan besar di tengah jalan, yang mengakibat bus berjalan labil dan sering berguncang saar berada di jalan yang rusak

Bahkan dibeberapa kesempatan, ada beberapa kali peserta KKN tahun 2022 ini teriak histeris disebabkan adanya guncangan yang keras, terlebih mereka yang duduk dibagian kursi belakang bus, ada yang terlempar keatas saking kuatnya hentakan bus itu saat melewati jalan bergelumbang

Dan yang paling mengkhawatirkan, adalah barang-barang di bagasi belakang bus kalo-kalo pintunya bisa terbuka. Akhirnya yang kami khawatirkan sejak awal terjadi, yaitu pintu bagasi bagian belakang terbuka dan beberapa tas yang paling pinggir jatuh terlempar dari bagasi

Kejadian ini ketahuan saat bus yang kami tumpangi sampai di masjid Agung Kab. Lamandau, sebagai tujuan tempat transit dan kegiatan serah terima peserta KKN di Lamandau  dengan Pemda Kab Lamandau.

Jadi sesampainya bus di lokasi, kami lihat pintu sudah terbuka, maka saya perintahkan untuk semua penumpang jangan ada yang menyentuh atau mengambil barangnya terlebih dahulu, sebab akan dilaporkan dengan sopir akan kondisi pintu bus tersebut.

Selesai melapor dan diketahui oleh sopir dan kernet, baru barang diturunkan untuk diidentifikasi per masing-masing kelompok apakah ada barang yang hilang (terjatuh) dengan pintu bagasi yang sudah terbuka saat sampai ditujuan

Dan benar, seperti apa yang diduga oleh pembaca kompasioner, bahwa ada dua barang berupa koper sedang milik peserta KKN perempuan yang barangnya tidak teridentifikasi (tidak ada), dan setelah dia tau kronologi cerita pintu bagasi yang terbuka, menangislah dia sejadi-jadinya

sebab dua koper itu oleh keduanya diletakkan pada bagasi paling belakang, jika saat dicek tidak ada, bisa dipastikan koper yang berisi penuh pakaian dan alat kegiatan KKN selama 45 hari telah jatuh dan dinyatakan hilang

Maka seketika itu,, saya selaku penanggung jawab pengantaran KKN rombongan Kab. Lamandau tidak bisa berbuat apa-apa, bahkan untuk mandi dan sarapan pagipun sudah terasa hambar, tidak mampu berkata dan berpikir bagaimana solusi terbaik atas kejadian jatuhnya dua koper peserta, terlebih dua koper itu miliki peserta KKN perempuan, tentu barang dan bawaannya tidak sesimpel barang yang dibawa laki-laki

Akhirnya hal ini disampaikan kepada sopir dan kernet, sempat terjadi perdebatan bahkan menjurus kepada tindakan vandalis. Dan disepakati untuk mencoba dicari dengan menelusuri jalan-jalan yang sebelumnya telah dilalui, dan jika diketemukan akan disampaikan ke panitia, jika tidak maka akan disampaikan kepada pihak pengelola armada bus terkait tanggung jawab dan solusinya

Sambil menunggu informasi terkait koper hilang, dan sedang dicari  oleh supir dan kernet, panitia (pendamping pengantaran KKN) mengantisipasi dengan beberapa skenario kebijakan, yaitu:

Pertama, mengajak peserta untuk membeli kebutuhan baju dalaman saja, untuk keperluan sehari-hari sambil menunggu hasil komplain panitia ke pihak armada bus

Kedua, untuk baju harian ataupun celana dan rok, untuk sementara waktu join/meminjam kepada teman satu kelompok yang ukurannya sesuia, bahkan dari pihak pemda siap membantu memunhamkan baju milik istri dari beberapa PNS di bagian Kesra Kab. lamandau.

Ketiga, mendata semua barang-barang yang hilang untuk disampaiakn kepada pengelola armada bus, yang selanjutnya dicarikan solusi terbaik, apakah diganti dengna barang yang sama sebagimana dalam list, arau diganti dengan uang senilai barang yng hilang

Setelah barang didata dan sudah saya terima, kurang lebih dari sejam sejak bus berjalan balik arah sambil mengecek keberadaan dua koper milik peserta KKN yang jatuh,  kami mendapatkan telpon bahwa tas telah dimetemukan dan disimpankan oleh warga Lamandau yang kebetulan melihat tas tersebut jatuh dan ditata dipinggir jalan untuk diambil

Mendengar kabar ini, tentu selaku penanggung jawab bidang pengantaran peserta terlebih peserta yang memiliki koper tadi sangat bahagia, bak seorang  musafir yang kehausan menemukan sumber air, akhirnya misteri koper hilang dan tangis sedih berubah menjadi tangis mengharukan, terlebih bagi dua peserta KKN yaitu Paramitja Rusadi dan Ruminah

Bayangkan sebagai mahasiswa yang semua sandang pangan dan papanya asih bergantung kepada orangtua mendapat musibah koper dan isinya hilang tentunya membuat shok, dan syukur warga atau masyarakat Lamandau sangat baik hati dengan tetap memposisikan barang berupa koper tetap dalam pengawasannya hingga sopir dan kernet bus bis amelihat dan mengembaikannya pada panitia

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun