untuk ninik udai, piduduk yang disiapkan, jika berobat dengannya adalah: segantang fitrah beras, Nyiur (kelapa), gula habang (gula merah), gula pasir, pisang sesisir, hintalu itik (telur bebek), Â jarum dan benang
barang-barang itulah yang disediakan oleh tamu yang akan berobat  atau (istilah banjar) betetamba dengan nini udai, Dan dalam proses betetamba dengan nini udai tidak ada  ongkos yang diberikan atau diminta dari nini udai selain piduduk tadi
maka wajar, jika sebagaian tokoh banjar menolak menyamakan piduduk dengan sesajen, terlebih nilai-nilai religius keislaman di masyarakat banjar cukup tinggi, tentunya percaya pada sesajen dikhawatirkan bisa masuk ke ranah "syirik".
Atas penjelasan diatas, tepatlah bahwa piduduk dimaknai sebagai prasarat atau "upah" sebab dalam proses betetamba sang nini tidak meminta ongkos atau upah dari yang berhajat, selain piduduk yang disaratkan dari awal
Ada lagi keunikan dari nini udai, yaitu tentang waktu dan hari pengobatan, jika umumnya para pekerja selalu memaksimalkan waktu dan hari kerjanya full dalam satu minggu, dan waktu bekerja kurang lebih 7 jam full, bahkan bahkan melebihi dadi 7 jam
Hal semacam ini, tidaklah berlaku dengan nini udai, yang menetapkan waktu betetamba itu disemua hari selain selasa dan jum'at, dengan waktu pengobatan sehabis subuh hingga jam 8 pagi, lewat dari waktu dan hari itu, Â nini udai tidak bersedia memberikan tetamba
Inilah salah satu khazanah unik dari budaya lokal masyarakat suku banjar Kalimantan Selatan, yang tetap menjaga dan melestarikan budaya lokal bernama piduduk. Dan saya bersama istri juga sempat mengikuti budaya tersebut, dengan membeli dan menyiapkan ragam piduduk sebagaimana yang disaratkan oleh nini udai
namun, karena jarak tempuh dan waktu yang sangat singkat, sesampai di lokasi atau rumah nini udai, jam di HP saya sudah menunjukkan posisi 07.55 menit, begitu sampai dan mengutarakan maksud serta tujuan kami, kami sudah tidak bisa ikit proses betetamba sebab sudah lewat dari jam 8 pagi
maka jika pembaca berharap atau berikhtiar mau berobat dengan nini udai, sementara lokasi domisilinya jauh dari kapuas, sebaiknya menginap dulu di kapuas untuk paginya baru ke tempat nini udai, sehingga secara waktu dapat antrian pertama dan mendapat kesempatan berobat sebelum jam 8 pagi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H