Mohon tunggu...
Abdul Hamid
Abdul Hamid Mohon Tunggu... Wiraswasta - Bukan penulis, hanya mencoba menulis

Penulis caption media sosial

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kongres Luar Biasa, Solusi Tepat Bubarkan HMI?

6 September 2019   08:07 Diperbarui: 6 September 2019   14:12 137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Salah satu Badko HMI pun turut menyumbangkan idenya untuk menyelesaikan dualisme kepengurusan hari ini.

"Kami dari Badko Malmalut sedang mencoba menginisiasi rekonsiliasi dalam Silahturahmi Nasional direncanakan akhir September nanti untuk mempertemukan Respiratory Saddam Al Jihad dan Arya Kharisma Hardy juga KAHMI, keresahan kami pun sudah memuncak soal kasus yang berlarut-larut tiada habis.", ungkap Firdaus Arey, Ketua Umum Badko Mal-Malut Periode 2018-2020.

Firdaus juga menambahkan ada keresahan lain dari kepastian kedua belah pihak menghadiri kegiatan tersebut, mengingat sampai dengan hasil Pleno II yang diselenggarakan oleh PJ Ketua Umum Arya Kharisma Hardy adalah memecat Respiratory Saddam Al Jihad selaku Ketua Umum PB HMI Periode 2018-2020 dari Kader HMI.

Hal tersebut membuktikan ada kejanggalan yang terus terjadi, dimana Pihak Ketua Umum PB HMI berhasil mencetuskan pelaksanaan Kongres ke-XXXI di Palembang, yang disusul Pleno II oleh PJ Ketua Umum.

Menyadari kasus ini tiada titik temu, jika yang terjadi adalah ketidakperdulian dari pihak Saddam maupun Arya untuk memfasilitasi Kongres Luar Biasa dimana kedua belah pihak melaporkan pertanggungjawaban secara bersama-sama di depan seluruh utusan cabang, maka tidak lain adalah sangat disayangkan jika pilihan yang harus dipilih adalah Pembubaran Organisasi.

Menurut Ota Romeo, Direktur Pelatihan dan Pengkajian LAPMI HMI Cabang Bandar Lampung, HMI hari ini bukan lagi wadah bagi kaum intelektual jikalau diteruskan berlanjut permasalahan ini tanpa akhir.

"Semakin cacat organisasi ini, semakin menangis para pendiri menyaksikan kelakuan kader HMI.", tegasnya.

Pembubaran HMI sebagai suatu organisasi hanya bisa dilakukan di Kongres sebagai kekuasaan untuk mengambil keputusan. Tak tanggung-tanggung, Pengurus HMI Cabang Ternate, Ajhustal mengatakan untuk bubarkan saja Himpunan Mahasiswa Islam itulah solusinya.

Apabila Pembubaran Organisasi adalah jalan yang harus ditempuh, maka sangat disayangkan HMI harus berhenti mewujudkan masyarakat adil makmur yang diridhoi Allah SWT. Dengan terjadinya pembubaran organisasi, maka seluruh keuangan dan harta benda HMI wajib diserahkan kepada lembaga amal islam (AD HMI Pasal 17  Bab IX Perubahan Anggaran Dasar dan Pembubaran).

Kini tinggal bagaimana sikap Anggota Biasa untuk mendorong Cabang masing-masing menjadi inisiator Kongres Luar Biasa yang disetujui oleh Cabang Penuh, apabila pada akhirnya justru terjadi Kongres 2 kali, maka sebaiknya organisasi HMI harus dihentikan perjuangannya sampai disini.

HMI membutuhkan kader yang memiliki nalar kritis dan hati jernih untuk memutuskannya. Yakin Usaha Sampai, Bahagia HMI, Jayalah Kohati.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun