3. Kesulitan beradaptasi dengan taktik pelatih baru
Poin terakhir ini mungkin merupakan faktor yang sangat mendekati dengan hasil-hasil buruk yang di dapat pasukan the reds devils. Ralf Rangnick merupakan pelatih yang sangat dikenal dengan visi bermain press atau menekan lawan dengan formasi 4-2-2-2.
Dari beberapa pertandingan yang telah dijalani, sepertinya taktik ini sangat sulit diterapkan hanya dengan beberapa kali latihan saja. Hal ini ditunjukkan dengan pergantian formasi menjadi 4-3-2-1 saat melawan Aston Villa di pertandingan FA Cup dan liga inggris.
Kesulitan adaptasi formasi ini dikarenakan pada periode pelatih sebelumnya Manchester United terbiasa dengan taktik menyerang dengan bergantung atau bertumpu kepada dua winger. Sedangkan gaya permainan dari pelatih baru, bertumpu pada lini tengah dengan menyerang dari tengah dan direct/langsung kepada jantung pertahanan lawan.
Menurut kalian, faktor apa yang membuat Manchester United berada dalam tren buruk?. Diskusikan di kolom komentar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H