tak ada apa dalam akal
hanya sebuah hasrat bengal
mencari kata
merangkainya tanpa nada
biar dunia mengerti
semua itu ilusi
yang tak pernah lekang
dalam benak manusia berang
ku tak peduli dunia mengerang
biarlah mereka belajar
membangun ego sentralitas
walau ku harus mengeras
sampai semua peluh menyungai
di atas dahi-dahi hitam legam
penuh polusi bagai hatinya
demi bayi dirumahnya.
lihat mereka dunia!
istana pantas untuk mereka
sebagai ganti kumal mereka
kumal dalam lumuran semangat mereka.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H