Mohon tunggu...
Abdul Choliq
Abdul Choliq Mohon Tunggu... -

seorang pengelana dari kota kecil di wonosobo yang sedang belajar angka-angka kehidupan..

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Buruh-buruh

15 Maret 2011   04:14 Diperbarui: 26 Juni 2015   07:47 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

walau ku harus mengeras

sampai semua peluh menyungai

di atas dahi-dahi hitam legam

penuh polusi bagai hatinya

demi bayi dirumahnya.

lihat mereka dunia!

istana pantas untuk mereka

sebagai ganti kumal mereka

kumal dalam lumuran semangat mereka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun