Ketika saya mengajukan proposal dengan judul Milk al-Yamin, Tafsir Progresif, dan Kesetaraan Jender dalam Islam beliau menyarankan agar dibuat pemetaan pemikiran (lihat gambar 3). Dari peta tersebut terlihat dengan jelas bahwa pertama-tama yang dilakukan adalah menemukan keyworld, lalu kerangka teori. Di kerangka teori belum berbicara obyek penelitian (milk al-yamin).
Setelah meramu perdebatan berbagai mufasir dari kalangan tradisional dan progresif sedemikian rupa di kerangka teori, baru berbicara tentang milk al-yamn sebagai obyek penelitian. Langkah berikutnya adalah analisis yang di dalamnya membahas contribution to knowledge. Dengan cara seperti ini maka kita akan menemukan sistimatika dan sub-sub judul dalam rencana disertasi, misalnya: Setelah bab Pendahuluan, bab II berjudul Tradisional dan progresif dalam Tafsir Alquran, bab III berjudul Milk al-Yamin dalam Tafsir Tradisional dan Progresif, lalu di bab IV berjudul Milk al-Yamin dalam Pemikiran Islam kontemporer. Â
Awalnya saya agak gamang, tapi setelah mendapat penjelasan yang runtut dan detail semakin teranglah apa yang sebenarnya ingin saya teliti. Yang jelas obyek penelitian saya masih tetap tentang milk al-yamn, tapi konsentrasi kajian saya bergeser hanya pada konsep yang diusulkan oleh Muhammad Syahrur. Oleh karena itu, judul yang saya ajukan sedikit berubah menjadi: Konsep Milk al-Yamin dalam Fiqih Kontemporer  Muhammad Syahrur.Â
                                                              Â
Akhirnya, tidak ada yang dapat saya sampaikan kecuali ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Prof. Amin Abdullah yang telah memberikan penjelasan tentang penulisan proposal dengan smart. Terima kasih pula saya sampaikan kepada semua dosen yang telah membimbing dan mengisi wawasan saya, sehingga mengkristal membentuk sebuah proposal yang utuh. "Bagaimana jadinya kalau kuliah ini tidak saya tongkrongi" menjadi semakin bermakna dan tak kan terlupakan.
Yogyakarta, 19 Agustus 2010
Abdul Aziz
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H