Mohon tunggu...
Aziz Baskoro Abas
Aziz Baskoro Abas Mohon Tunggu... Freelancer - Tukang Nulis

Doyan Nulis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Cara Mengeluh Menurut Imam Nawawi Banten

19 Januari 2022   20:05 Diperbarui: 19 Januari 2022   20:38 1044
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Potongan isi kitab Naso'ihul Ibad, karya Imam Nawawi Banten, Bab 3, makalah 1

Di dalam kitab Naso'ihul Ibad, karya Imam Nawawi Banten, Bab 3, makalah pertama:

Rasulullah bersabda:

1. Siapa yang di pagi hari (maksudnya saat masuk waktu pagi) dan ia mengeluh (kepada manusia) atas sempitnya penghidupan, maka ia sama saja mengeluh kepada Tuhannya.

Penjelasan Imam Nawawi Banten tentang poin pertama dari hadits Rasulullah adalah bahwa mengeluh tidak dianjurkan selain kepada Allah. Karena mengeluh kepada Allah merupakan bagian dari doa. Sedangkan, mengeluh kepada manusia merupakan tanda dari ketidakridoan terhadap pembagian Allah.

Sebagaimana hadits riwayat Abdullah bin Mas'ud, Rasulullah bersabda, "Apakah aku sudah mengajarkan kalimat (doa) yang diucapkan oleh Nabi Musa ketika menyebrangi laut bersama Bani Israil?"

Sahabat menjawab, "Belum, Wahai Rasulullah."

Rasulullah berkata, "Ucapkanlah: (doa ada di dalam kurung, footnote 1)."

Doa Nabi Musa Saat Menyebrangi Laut/Sumber: Kitab Syarah Naso'ihul Ibad, karya Imam Nawawi Banten
Doa Nabi Musa Saat Menyebrangi Laut/Sumber: Kitab Syarah Naso'ihul Ibad, karya Imam Nawawi Banten

Al-'Amasy berkata, "Sejak aku mendengar do'a tersebut dari saudara kandungku, Al-Asady Al-Kufy yang menerima do'a tersebut dari 'Abdullah R.A, maka aku tidak pernah meninggalkannya."

Al-A'masy juga berkata: "Aku pernah bermimpi didatangi seseorang. Dia berkata: 'Wahai Sulaiman, tambahkanlah pada do'a tersebut kalimat ini: (yang bertanda kutip, footnote 2).

Tambahan bacaan doa Nabi Musa/Sumber: Kitab Syarah Naso'ihul Ibad, karya Imam Nawawi Banten
Tambahan bacaan doa Nabi Musa/Sumber: Kitab Syarah Naso'ihul Ibad, karya Imam Nawawi Banten

2. Siapa di pagi hari (maksudnya saat masuk waktu pagi) bersedih/resah/gelisah/mumet lantaran urusan dunia, maka sungguh di pagi itu dia sama saja marah terhadap Allah.

Penjelasan Imam Nawawi Banten tentang poin kedua dari hadits Rasulullah adalah bahwa siapa pun yang sedih/resah/gelisah/mumet terhadap urusan dunia, maka pada hakikatnya ia marah terhadap Allah. Karena, ia tidak rido terhadap qodo Allah, tidak bersabar atas ujian-Nya, dan tidak beriman (yakin) terhadap qodar-Nya. Karena sesungguhnya, apa pun yang terjadi di dunia adalah qodo & qodar Allah.

3. Siapa yang menghormati seseorang karena kekayaannya, sesugguhnya telah lenyap sepertiga agamanya.

Penjelasan Imam Nawawi Banten tentang poin ketiga dari hadits Rasulullah adalah, karena menurut anjuran syariat, penghormatan/pemuliaan terhadap manusia mendasar pada kesalehan dan keilmuannya, tanpa mendasar pada hartanya. Sesungguhnya orang yang memuliakan harta di atas segala-galanya, maka ia termasuk menghina ilmu dan kesalihan.

Guru saya menggaris bawahi pon tentang mengeluh. Mengeluh merupakan sifat dasar manusia, mungkin. Sulit bagi manusia untuk tidak mengeluh. Namun, guru saya memperbolehkan mengeluh dengan beberapa catatan.

Pertama, keluhan itu ditujukan hanya kepada orang-orang tertentu. Kata guru saya, hendaknya mengeluh tidak dilakukan secara serampangan. Misal, kita hanya menyampaikan keluhan hidup kepada orang-orang tertentu saja. Tidak semua orang harus tahu keluhan hidup kita. Agar keluhan kita terasa lebih elegan dan tak terlihat norak.

Kedua, niat saat mengeluh. Kata guru saya, mengeluh itu hendaknya diniatkan untuk mencari solusi. Bukan sekadar mengeluh tanpa arti.

Sumber: Kitab Syarah Naso'ihul Ibad, karya Imam Nawawi Banten, Bab 3, makalah 1
Sumber: Kitab Syarah Naso'ihul Ibad, karya Imam Nawawi Banten, Bab 3, makalah 1

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun