Sebenarnya hal ini belum terlalu populer, tetapi untuk memperingati World Vasectomy Day yang jatuh salah satunya pada hari ini, 20 November 2020, maka saya akan coba mengulas sedikit pengetahuan saya tentang vasektomi. Dalam masyarakat hari ini, kemungkinan edukasi peran pria dalam kontrasepsi masih belum maksimal. Peran ini tentu tak semua sepakat dan mungkin menuai perbedaan pendapat.Â
Sebelum membahas lebih lanjut, lebih baik kita mencoba mengenal vasektomi ini. Karena masih banyak pria belum memahaminya. Jadi secara singkat, vasektomi adalah metode KB steril untuk pria. Metode ini memiliki sebutan lain yaitu MOP (Metode Operasi Pria).Â
Sampai sekarang metode kontrasepsi pria masih sangat sedikit. Selain kondom dan vasektomi, juga ada suntik hormon serta pil. Kabarnya untuk dua metode terakhir masih dalam penilitian lebih lanjut serta pengembangan. Selain itu suntik hormon dan pil biaya yang harus dikeluarkan cukup besar. Berbeda dengan metode kontrasepsi perempuan cenderung lebih akrab di telinga, karena lebih banyak dan populer.Â
Vasektomi Itu Bagaimana?Â
Super sekali, karena ini hal terpenting. Banyak pria mengira bahwa vasektomi itu "memasang" benda atau bahkan "mencabut" benda dari badan. Dalam garis kerasnya ada yang berpendapat kalau penisnya dipotong. Semuanya tak tepat, karena sejatinya vasektomi itu "memutus" sesuatu di badan.Â
Dalam bahasa medisnya, vasektomi adalah tindakan memotong saluran sperma (vas deferens) yang tugasnya ialah mengantarkan sperma ke penis. Untuk melakukan hal tetrsebut diperlukan sebuah operasi kecil. Jadi, metode tersebut termasuk jenis KB yang cenderung permanen.Â
Vasektomi memiliki dua metode, memutus atau mengikat. Untuk efektifitas, umumnya memutus saluran lebih baik dari mengikat. Namun ada asumsi-asumsi mengikat saluran lebih mendekati "boleh" dalam fatwa MUI. Walau MUI sendiri sebenarnya masih memiliki fatwa vasektomi haram (fatwa 1979) kecuali untuk beberapa hal seperti, adanya jaminan dapat dilakukan rekanalisasi dan tidak menimbulkan kemandulan permanen. Pembahasan jaminan tersebut merupakan tinjauan ulang pada 2009 lalu.Â
Sakit atau Tidak?Â
Kita tentu sama-sama tahu. Vasektomi itu operasi kecil dengan bius lokal, walau sekecil-kecilnya tetap saja namanya operasi ada rasa sakit. Dari beberapa pengalaman pria yang saya kenal melakukan vasektomi mengatakan sakitnya adalah pegal linu pada pinggang. Sebenarnya obat bius itu hanya mengurangi rasa sakit saja, sisa-sisa rasa lainnya tentu masih ada.Â
Apa Masih Bisa Ejakulasi?Â
Tentu bisa, sebenarnya tempat produksi air mani dan sperma itu berbeda. Air mani diproduksi pada vesikula seminalis, sementara sperma diproduksi pada testis (buah zakar).Â
Karena metode ini hanya memotong saluran sperma saja, maka tetap saja bisa ejakulasi. Saat ejakulasi yang keluar hanya air mani kosong, yang dalam bahasa medis adalah azoospermia.Â
Namun saat sahabat saya konsultasi dengan dokter, ternyata ada pendapat bahwa sperma masih diproduksi oleh tubuh namun jika tidak keluar akan kembali diserap oleh tubuh. Sejatinya sperma juga ada unsur-unsur tertentu, yang salah satunya adalah protein.Â
Bagaimana Jika Kita Ingin Vasektomi?Â
Sebatas pengetahuan saya ada dua cara. Pertama datang ke Rumah sakit dan menanyakan tentang layanan vasektomi, atau konsultasi ke anggota BKBBN (Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional) setempat.Â
Kadang dalam momentum tertentu, pihak BKBBN juga menyelenggarakan layanan vasektomi secara gratis untuk pria. Kemungkinan pemerintah memiliki beberapa target pada tiap daerah agar bisa mengendalikan pertumbuhan jumlah manusia. Jadi, kadang untuk orang yang ingin MOP cenderung dicari agar bisa memenuhi harapan-harapan dari targetan pemerintah.Â
***Â
Diri saya disini bukan untuk melakukan kampanye Keluarga Berencana. Walau begitu, saya hanya ingin mencoba berbagi informasi yang menurut pandangan saya kurang populer. Terlepas dari sepakat atau tidak sepakat dengan program Keluarga Berencana, itu soal lain.
Bagi saya pribadi, orang yang melakukan program Keluarga Berencana, baik pria maupun wanita sudah pasti memiliki pertimbangannya masing-masing. Bukan soal ingin menghianati takdir, atau ingin "enak-enak" tanpa takut menghamili dan dihamili.
Bagaimana, apakah anda tertarik dengan Vasektomi? Atau Justru tak sepakat?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H