Tuhan di Semangkuk Kwetiau
 Karya: Abdul Azis
Â
Waktu sarapan diburu jam makan siang
di sebuah warung di batas Mangkunegaran
Aku tak menemu sengat
sengit tatapan orang-orang memilih
masyuk dengan menu-menu moyangya
yang kata lidah Jawa: hemat rempah-rempah
Â
Â
Memang cuma aku yang hadir dengan kerudung dan
Celana panjang seperti dakwaan
busana para muslim
Juga parasku yang nampak timbul di antara
mata sempit dan kulit terang
Â
Â
Saat aku meniup mata air Tuhan yang penuh
di mangkuk di hadapanku sembari mengejar
laju pandangku
Sendiri aku aneh sebab jadi siksaan perkecualian
di lintas kwetiau
Â
Â
Adakah itu kekeliruan menafsir lapar?
Dan kuah dalam mangkukku terisi lagi dengan cecap rasa yang lebih nikmat
Begitu Tuhan memberi jawab diseduhan kuah yang kesekian.
Kediri,07 Juli 2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H