Mohon tunggu...
Abdul Azis
Abdul Azis Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pecinta dan penikmat puisi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Nama saya abdul azis, asal kediri dan sekarang berprofesi sebagai karyawan pabrik

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Tuhan di Semangkuk Kwetiau

7 Juli 2020   08:40 Diperbarui: 7 Juli 2020   08:40 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Tuhan di Semangkuk Kwetiau

 Karya: Abdul Azis

 

Waktu sarapan diburu jam makan siang

di sebuah warung di batas Mangkunegaran

Aku tak menemu sengat

sengit tatapan orang-orang memilih

masyuk dengan menu-menu moyangya

yang kata lidah Jawa: hemat rempah-rempah

 

 

Memang cuma aku yang hadir dengan kerudung dan

Celana panjang seperti dakwaan

busana para muslim

Juga parasku yang nampak timbul di antara

mata sempit dan kulit terang

 

 

Saat aku meniup mata air Tuhan yang penuh

di mangkuk di hadapanku sembari mengejar

laju pandangku

Sendiri aku aneh sebab jadi siksaan perkecualian

di lintas kwetiau

 

 

Adakah itu kekeliruan menafsir lapar?

Dan kuah dalam mangkukku terisi lagi dengan cecap rasa yang lebih nikmat

Begitu Tuhan memberi jawab diseduhan kuah yang kesekian.

Kediri,07 Juli 2020

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun