Mohon tunggu...
Abdulah Mazid
Abdulah Mazid Mohon Tunggu... Mahasiswa - Masyarakat

Hai! Saya Abdul; orang biasa yang terkadang suka membaca, menulis, memancing dan tidur.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Surat Pemuda Jelata

24 Juli 2024   07:19 Diperbarui: 24 Juli 2024   07:22 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kepada debu-debu di ujung sepatumu, aku pun iri!

Kenapa mereka bisa begitu lekat dengan langkah-langkahmu? Dan kepada diri yang jelata, aku mengingatkan, "Hei! Sadar, TOLOL!"

Ya. Aku kemudian sadar diri,

Betapa aku yang jelata ini mesti kembali memeluk mimpi yang sudah kuputuskan belum lama ini.

Mimpi yang terdengar konyol,

Tapi apa bagusnya mimpi yang tak bisa ditertawakan?

Kau tahu, Nona, aku punya mimpi:

Kelak, akan kuajari anak-anak di negeri terbitnya matahari,

Negeri di mana bunga-bunga sakura

Meranum semusim sekali,

Bagaimana cara berpuisi dengan hati;

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun