Mohon tunggu...
abdul afit
abdul afit Mohon Tunggu... Freelancer - Tutor geografi

Bumi dan bola, sama-sama bundar!

Selanjutnya

Tutup

Bola

Sepak Bola Alat China Untuk Integrasikan Muslim Uighur

10 Mei 2023   08:52 Diperbarui: 10 Mei 2023   12:06 927
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemain timnas China merayakan gol dalam sebuah pertandingan di Piala Asia U20 2023 (foto: Xinhua) 

Aktivis HAM dan PBB seringkali memprotes China atas pelanggaran HAM terhadap Uighur, etnis muslim di wilayah otonomi Xinjiang. Xinjiang terletak di barat laut China yang sebagian besar berupa daerah kering dan bergurun. 

China dituduh menangkap, mengirim dan menahan ratusan ribu muslim Uighur di kamp-kamp tanpa melalui pengadilan. China juga dituduh mempekerjakan secara paksa muslim Uighur di perkebunan kapas. 

Di kamp-kamp itu, aparat China dituduh menyiksa muslim Uighur. Sedangkan pihak China menganggap tuduhan itu sebagai tuduhan yang tidak berdasar. China menyebut kamp itu sebagai kamp vokasi atau kejuruan. Kamp itu adalah pusat pelatihan kerja, reedukasi, dan deradikalisasi bagi muslim Uighur yang terpapar ekstrimisme dan separatisme (secara masif merebak sejak 2009).

Selain tindakan penangkapan, Pemerintah Komunis China juga melarang muslim Uighur berpuasa, memakai jilbab dan melarang memberi nama anak anak mereka dengan nama Muhammad. 

Dari perspektif pemerintah China, mereka menganggap bahwa tindakan-tindakan tersebut merupakan upaya China menyatukan atau mengintegrasikan muslim Uighur ke dalam masyarakat China (yang didominasi etnis Han). 

Untuk mempercepat asimilasi dan integrasi nasional, pemerintah China menggencarkan program kawin campur (amalgamasi).  Tujuannya agar muslim Uighur perlahan-lahan meninggalkan kebudayaan dan kebiasaan mereka. Secara etnisitas, muslim Uighur memang lebih dekat dengan suku-suku di Asia Tengah seperti Tajik, Uzbek, Turkmen dan Kazakh. Mereka berbicara dengan bahasa yang mirip bahasa Turki. 

Program kawin campur kemudian diperkuat di bidang pendidikan. Pemerintah China memberikan kemudahan masuk universitas di Xinjiang bagi anak-anak keturunan kawin campur antara etnis mayoritas Han dan suku minoritas (Uighur). 

Bagaimana China mengintegrasikan muslim Uighur melalui sepak bola ? 

Sejak 2009 insiden kekerasan dan separatisme merebak di wilayah Xinjiang. Untuk menjauhkan terpapar separatisme dan radikalisme, banyak anak-anak muslim Uighur usia 7 hingga 14 tahun dikirim ke berbagai akademi sepak bola di berbagai kota di seluruh China. Pada 2016 lalu TIME menulis, salah satu akademi yang menampung anak-anak Uighur adalah sekolah sepak bola R&F di Meizhou, provinsi Guangdong di China Tenggara. 

Mereka tinggal di asrama dan menjalani pelatihan ekstensif sambil belajar dengan harapan menjadi bagian dari generasi pemain sepak bola hebat berikutnya. 

Anak-anak Uighur menghadapi berbagai kendala seperti bahasa, budaya dan iklim yang jauh berbeda. Mereka diminta beradaptasi dengan mempelajari bahasa, budaya dan teman-teman baru sambil mempertahankan keyakinan mereka. 

Kini tujuh tahun telah berlalu. Hasil dari proyek ini dapat dikatakan berhasil. Saat ini banyak anak-anak keturunan Uighur memperkuat klub-klub sepak bola profesional di liga China dan juga timnas China. 

Dalam skuad China U20 pada Piala Asia U20 2023 Uzbekistan pada Maret lalu, 5 dari 23 pemain merupakan anak-anak Uighur kelahiran Prefektur Khasgar dan wilayah lainnya di Xinjiang. Mereka diantaranya Mutellip Iminqari (19 tahun/klub Chengdu Rongcheng), Shohret Rehmitulla (20), Behram Abduweli (20/Sichuan Jiuniu), Sherzat Nur (19/Hubei Istar), daan Abdulla Adil (18/Suzhou Dongwu). 

Mutellip menjadi bagian penting bagi timnas China karena berkontribusi dua gol. Mutellip bersama rekan-rekannya mengantarkan timnas China lolos ke perempatfinal Piala Asia U20. China lolos dengan status runner-up. 

Anak asuh pelatih asal Spanyol Antonio Puche ini mengumpulkan 4 poin hasil dari kemenangan atas Saudi 2-0, seri 1-1 dengan Kyrgyzstan dan kalah 2-1 dari Jepang. 

Di pempat final China dikalahkan tim kuat Asia, Korea Selatan 3-1 di babak tambahan waktu 2x15 menit setelah bermain imbang 1-1 diwaktu normal. China gagal melaju ke semifinal sekaligus gagal ke Piala Dunia U20 2023 Argentina. 

Akan tetapi nama-nama pemuda Uighur di atas mungkin tidak akan anda temui di jersey mereka. Nama-nama mereka oleh pemerintah China di-sinofikasi (di-china-kan).

 Seperti Mutellip Iminqari yang nama punggung dijerseynya ditulis menjadi Mutalifu Yimingkari. Proses integrasi nasional dan deradikalisasi muslim Uighur oleh pemerintah China memang dijalankan secara masif diseluruh aspek kehidupan sosial budaya mereka. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun